Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 12 qari dan qariah asal Kabupaten Manokwari akan mewakili Provinsi Papua Barat pada ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke 30 di Kalimantan Timur pada bulan September 2024 mendatang.
Ketua Kafilah Manokwari Mugiyono di Manokwari Sabtu mengatakan, ke 12 qari-qariah tersebut adalah muda mudi yang berhasil menjadi juara I pada beberapa jenis lomba MTQ ke 10 tingkat Provinsi Papua Barat.
"Pada ajang MTQ ke 10 tingkat Papua Barat, Kafilah Manokwari menyabet juara 3. Kita mendapat 12 piala juara 1, delapan piala juara 2 dan lima piala juara 3," kata Mugiyono saat silaturahim dan audiensi Kafilah Manokwari dengan Bupati Manokwari Hermus Indou.
Ia menjelaskan, 12 jenis lomba yang berhasil dijuarai adalah tartil putri, tilawah anak, karya tulis ilmiah Quran, kaligrafi hiasan putri, kaligrafi kontemporer putra, kaligrafi naskah putri, kaligrafi dekorasi putra, hifzil 5 juz putra, hifzil 20 juz putra, hifzil 30 juz putra, tafsir bahasa Indonesia putra, dan qariah tartil remaja.
Ia mengatakan, Kabupaten Manokwari yang menjadi tuan rumah dalam ajang MTQ ke 10 Papua Barat mengirimkan 38 peserta yang sebagian besar adalah anak-anak muda.
Bahkan, katanya, demi mempersiapkan diri di ajang MTQ ke 10 tingkat provinsi tersebut, mereka tetap belajar tekun dan rela meninggalkan liburan sekolah.
"Kami sudah maksimal berjuang di MTQ 10 tapi belum bisa berhasil meraih juara umum. Namun sebagai tuan rumah, pelaksanaan MTQ di Manokwari cukup sukses dan berkesan bagi seluruh peserta," katanya.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan, pemerintah cukup bangga atas kesuksesan penyelenggaraan MTQ dan kesuksesan dalam meraih juara 3.
Pencapaian MTQ, katanya, adalah citra dari kinerja pembinaan keagamaan di Kabupaten Manokwari dalam menyiapkan SDM secara berkelanjutan yang efektif dan konsisten.
"Citra dan kualitas pembinaan keagamaan kita menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan. Apa yang dicapai hari ini menjadi motivasi untuk diperjuangkan lebih baik lagi ke depan," ujarnya.
Menurutnya, ke depan sekolah tafidz, pesantren, harus menjadi fokus perhatian dan mendapat penguatan dari pemerintah. Kesuksesan di ajang MTQ harus dipersiapkan dari bawah.
"Ini bukan kerja satu dua orang tapi kerja bersama. Persiapkan diri menuju MTQ nasional ke 30 di Kaltim, buktikan dari Manokwari bukan sebagai penggembira, tapi jadi peserta yang mengharumkan nama bangsa dan Manokwari," ujarnya.