Bandung (ANTARA) - Tiga siswa Indonesia meraih masing-masing medali perak dalam acara International Biology Olympiad (IBO) ke-35 tahun 2024 di Astana, Kazakhstan, yang ditutup pada Sabtu malam waktu setempat.
Berdasarkan keterangan KBRI Astana yang diterima pada Minggu, ketiga peraih medali perak tersebut adalah Aaron Christian Endrij dari SMAK BPK Gading Serpong, Keisha Rochelline Simorangkir dari SMAN 8 Jakarta, dan Erlangga Dief Putra Hamam dari SMA Al Irsyad Al Islamiyah.
Sementara itu, anggota delegasi Indonesia lainnya, Samuel Cristian dari SMAN 19 Jakarta, belum berhasil meraih medali.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman yang menghadiri agenda penyerahan medali IBO ke-35 tersebut menyatakan bangga atas pencapaian para siswa.
“Prestasi ini merupakan bukti bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan bersaing di kancah internasional,” ucap Fadjroel.
Ia juga mengatakan, prestasi tersebut menunjukkan Indonesia tak kekurangan talenta hebat yang siap bersaing di lomba internasional.
IBO ke-35 pada 2024 yang diselenggarakan di Astana, Kazakhstan pada 7–14 Juli 2024 tersebut diikuti oleh 294 siswa dari 78 negara yang dinilai oleh 261 juri.
Pelaksanaan lomba internasional tersebut dibagi menjadi tes praktikum dan tes teori yang masing-masing memiliki bobot penilaian sebesar 50 persen. Kedua tes tersebut dilaksanakan di Universitas Nazarbayev Astana.
Sementara tes praktikum berlangsung pada 9 Juli dan mencakup topik-topik biokimia, biologi molekuler, anatomi dan fisiologi hewan, serta bioinformatika, tes teori berlangsung pada 11 Juli.
Merespons pencapaian dalam IBO tahun ini, Tim Olimpiade Biologi Indonesia akan melakukan evaluasi dan mengembangkan rencana pembinaan guna memperkuat persiapan tim Indonesia dalam IBO pada 2025 di Filipina.