Pontianak (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pontianak, Kalimantan Barat terus menggencarkan pengawasan partisipatif dengan menyasar puluhan siswa berbagai sekolah untuk memastikan pilkada yang jujur dan adil serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pengawasan proses demokrasi.
"Ini mengajak adik-adik yang berusia 17 tahun atau kategori pemilih pemula untuk kita sosialisasikan agar pada tanggal 27 November nanti turut serta menjadi pengawas pemilu partisipatif. Kami ajak mereka agar lebih peduli dengan agenda kebangsaan," ujar Ketua Bawaslu Kota Pontianak, Ridwan saat sosialisasi pengawasan pemilu yang ditujukan bagi pemilih pemula pada Rabu.
Dalam sosialisasi tersebut, Ridwan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai pentingnya pengawasan partisipatif.
"Kami pertama-tama melakukan sosialisasi kepada mereka di sekolah-sekolah, dan kami juga bisa mengundang mereka untuk turut serta sebagai pengawas partisipatif," lanjutnya.
Ia berharap para pelajar yang telah mengikuti sosialisasi ini dapat menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada teman-teman di lingkungan sekolah maupun di rumah masing-masing.
"Pesan kami kepada mereka adalah agar mereka bisa menyosialisasikan ini kepada teman-teman di lingkungan mereka, baik di sekolah atau di rumah masing-masing," tambahnya.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan yang diterima dari pemilih pemula, Ridwan mengungkapkan bahwa Bawaslu akan terus mendorong mereka untuk memberikan informasi awal mengenai potensi pelanggaran yang terjadi.
"Kalau memberikan laporan belum, maka dari itu kita minta kalau mereka tidak memberikan laporan, paling tidak bisa memberikan informasi awal karena keterbatasan personel Bawaslu dari tingkat kota sampai kelurahan," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu, sesuai dengan tagline Bawaslu "Bersama Rakyat Awasi Pemilu". Ia juga mendorong peran pemilih pemula dalam menjaga integritas pemilu.
"Kami mengajak semua pihak mulai dari pemilih pemula hingga dewasa, untuk melaporkan jika menemukan adanya kecurangan dalam proses pemilu," jelas dia.