Pontianak (ANTARA) - Pj Sekda Kalimantan Barat Muhammad Bari mengatakan, realisasi investasi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan tren positif dengan pencapaian Rp14,39 triliun hingga semester pertama tahun 2024.
"Capaian ini telah mencapai 53,21 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI untuk tahun 2024 sebesar Rp27,04 triliun. Pemerintah Provinsi Kalbar optimistis target investasi tahun ini tercapai, seiring meningkatnya minat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata Muhammad Bari saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) di Pontianak, Rabu.
Dia mengungkapkan bahwa meningkatnya realisasi investasi ini menjadi salah satu indikator penting bahwa Kalimantan Barat semakin menjadi tujuan utama para investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Kalimantan Barat sebagai tujuan investasi ditandai dengan semakin meningkatnya nilai realisasi investasi, baik dari PMDN maupun PMA," tuturnya.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Kalimantan Barat berhasil mencatatkan pertumbuhan investasi yang signifikan.
Pada tahun 2022, realisasi investasi di provinsi ini mencapai Rp20,08 triliun, melebihi target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) sebesar Rp21,52 triliun.
Peningkatan ini terus berlanjut pada tahun 2023, di mana investasi meningkat menjadi Rp26,90 triliun, atau mencapai 124,99 persen dari target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Realisasi investasi tahun 2023 juga melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/BKPM RI sebesar Rp22,94 triliun, dengan pencapaian 117,20 persen.
"Ini adalah pencapaian yang luar biasa, menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Kalimantan Barat," tambah Bari.
Untuk tahun 2024, pemerintah provinsi menargetkan investasi sebesar Rp27,04 triliun, dan dengan realisasi Rp14,39 triliun hingga pertengahan tahun, optimisme tinggi bahwa target tersebut akan tercapai sebelum akhir tahun.
Meningkatnya realisasi investasi di Kalbar diyakini berperan penting dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi daerah.
Investasi memiliki dampak langsung terhadap peningkatan produk domestik bruto (PDB) melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan daerah, dan memperkuat daya saing daerah.
"Dalam konteks ekonomi makro, investasi memainkan peran kunci dalam meningkatkan PDB. Ketika investasi naik, maka PDB daerah juga ikut tumbuh, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Bari.
Ia menambahkan bahwa investasi juga berdampak pada peningkatan permintaan agregat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Dengan meningkatnya investasi, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil atau steady state growth," tambahnya.
Provinsi Kalimantan Barat memiliki berbagai sektor unggulan yang menarik minat para investor, baik domestik maupun asing.
Sektor pertambangan, perkebunan, dan kehutanan menjadi beberapa sektor yang paling banyak menarik investasi.
Selain itu, sektor infrastruktur dan energi juga menjadi fokus utama investasi untuk memperkuat konektivitas dan kemandirian energi di provinsi ini.
Di sisi lain, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga mulai menunjukkan geliat yang signifikan, seiring semakin dikenalnya potensi wisata alam dan budaya Kalimantan Barat di tingkat nasional dan internasional.
"Kita terus mendorong agar investasi tidak hanya terkonsentrasi pada sektor tradisional seperti tambang dan perkebunan, tetapi juga pada sektor-sektor yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Bari.
Meski pencapaian investasi di Kalimantan Barat sudah berada di jalur yang tepat, tantangan tetap ada, terutama dalam hal infrastruktur pendukung dan regulasi yang ramah investasi.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan di berbagai aspek, termasuk mempermudah perizinan, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
"Pemerintah daerah akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa Kalimantan Barat tetap menjadi tujuan utama investasi di Indonesia," katanya.
Dengan pencapaian positif ini, Kalimantan Barat diharapkan tidak hanya menjadi pusat investasi regional, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.