Jakarta (ANTARA) - Majelis Hukama Muslimin telah mengumumkan dewan juri untuk ajang Zayed Prize for Human Fraternity 2025 yang berasal dari enam negara dengan berbagai latar belakang seperti ekonomi, sains, hingga hukum.
"Ada sejumlah anggota baru dari berbagai bidang termasuk diplomasi, ekonomi, sains, pembangunan perdamaian, dan hukum," ujar Sekjen Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dewan juri itu terdiri atas Macky Sall (mantan Presiden Senegal), José Luis Rodríguez Zapatero (mantan Perdana Menteri Spanyol), Dr. Ngozi Okonjo-Iweala (Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia).
Kemudian, Kardinal Peter Kudowu Appiah Turkson (Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan dan Urusan Sosial), dan Patricia Scotland (Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Persemakmuran dan mantan Penasihat Kerajaan). Mereka akan berada dalam supervisi Konselor Mohamed Abdelsalam.
Pada ajang Zayed Award for Human Fraternity 2024, Muhammadiyah dan NU secara bersama-sama terpilih sebagai salah satu pemenang atas peran aktif dalam merawat dan menjaga perdamaian.
Panel ahli independen ini bertugas meninjau dan melakukan penilaian para nominasi pada edisi ke-6 Zayed Prize for Human Fraternity.
Ajang ini merupakan penghargaan kemanusiaan global yang diberikan kepada individu dan organisasi dari semua latar belakang dan wilayah di seluruh dunia.
Penghargaan tersebut menyandang nama mendiang Syeikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab. Penghargaan ini sekaligus merayakan warisan, kepemimpinan dan upaya kemanusiaan Syekh Zayed yang terus membentuk dunia saat ini.
Pemberian penghargaan ini berlangsung sejak 2019 setelah penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia oleh Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al Azhar Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin.
"Penghargaan sudah diberikan kepada tokoh dari sebelas negara, dalam rangka mendukung upaya kemanusiaan mereka di berbagai bidang, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, pengembangan masyarakat, pemukiman bagi pengungsi, serta pemberdayaan perempuan dan pemuda," kata Abdelsalam.
Dewan juri akan memilih pemenang penghargaan untuk tahun 2025. Pemenang akan diberi penghargaan dalam upacara yang diadakan pada Februari 2025, bertepatan dengan Hari Persaudaraan Manusia Internasional.
Hari Persaudaraan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperingati penandatanganan Perjanjian Kemanusiaan, Dokumen Persaudaraan oleh Paus Fransiskus dan Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.
Kandidat yang memenuhi syarat dapat mengirimkan nominasi mereka pada pemilihan pemenang Zayed Award 2025. Pendaftaran dibuka hingga 31 Oktober 2024 melalui situs resmi Zayed Award for Human Fraternity di zayedaward.org.
Majelis Hukama mengumumkan dewan juri Zayed Prize for Human Fraternity
Sabtu, 19 Oktober 2024 19:05 WIB