Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mencatat sebanyak 10 knop bunga Rafflesia jenis Arnoldii di Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam gagal mekar akibat pohon tempat penyangga inangnya tumbang oleh angin.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Dania Sintia di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan knop bunga Rafflesia tersebut sudah membusuk dan berwarna hitam.
"Ukuran 10 knop tersebut bervariasi dan ada yang sudah besar menjelang mekar," katanya.
Ia mengatakan ke-10 knop bunga Rafflesia itu gagal mekar akibat pohon tempat penyangga inangnya tumbang oleh angin, sehingga menyebabkan inangnya atau tetrastigma rusak atau mati.
Ini berdasarkan monitoring yang dilakukan Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar di lokasi tersebut, Kamis (31/10).
"Kita menemukan knop sudah membusuk di lokasi perkebunan warga setempat," katanya.
Ia mengakui di lokasi tersebut ada dua titik bunga langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sepuluh knop bunga Rafflesia di Agam gagal mekar