Ketapang (ANTARA) - Bupati Ketapang, Martin Rantan menghadiri Pagelaran Seni Budaya Melayu “Pawai Astagune Raksasa dan Khataman Qur’an”, di Balai Sungai Kedang Ketapang, Sabtu.
Kegiatan ini diselenggarakan Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Ketapang.
Kegiatan dimulai arak-arakan Astagune Raksasa dari halaman Kantor Bupati Ketapang yang dilepas ketua Paguyuban Jawa, Achmad Sholeh menuju Balai Sungai Kedang yang diikuti puluhan kendaraan hias bernuansa Melayu.
Ketua MABM Ketapang, M Febriadi dan Dewan Penasehat MABM Ketapang, H Farhan turut hadir menaiki perahu lancang kuning. Kedua tokoh ini melambaikan tangan kepada masyarakat yang menyaksikan pawai akbar ini, menambah nuansa keharmonisan Melayu yang ada di Ketapang.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat dan apresiasi kepada MABM Ketapang yang telah melaksanakan pagelaran seni budaya melayu. Kegiatan pagelaran budaya seperti ini menurutnya tentu juga dilaksanakan oleh organisasi etnis lainnya di Ketapang.
“Kegiatan seperti ini bertujuan agar Ketapang menjadi kota yang aman, damai dan menghargai toleransi terhadap semua suku dan agama,” ucap Bupati.
Ketua Panitia, Mia Gayatri juga Wakil Ketua IV MABM Ketapang mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan MABM yang berisi Pawai Astagune Raksasa dan Khatamul Qur’an. “Kegiatan ini sebagai salah satu upaya pelestarian budaya Melayu dan promosi adat budaya melayu serta mengangkat dan mempertahankan marwah Melayu,” ucap Mia.
Sementara itu, Ketua MABM Ketapang mengatakan agenda tahunan ini merupakan salah cara untuk pelestarian nilai-nilai budaya khususnya budaya puak-puak Melayu.
Selain itu, Ia menyampaikan bahwa MABM telah membawa nama baik Ketapang dengan mendapat juara umum saat Festival Budaya Melayu se-Kalimantan Barat di Kota Pontianak.
“Insyaallah jika nanti rumah adat melayu yang sekarang telah diletakkan pondasinya, mudah-mudahan dalam waktu 2 tahun kedepan bisa berdiri. Kita akan menjadi tuan rumah pelaksanaan festival budaya Melayu tingkat Provinsi Kalimantan Barat,” harap Febri.
Selanjutnya kegiatan ini dilanjutkan dengan prosesi Khatamul Qur’an dan pembagian hadiah pemenang pawai mobil dan sepeda hias. Selain itu, panitia acara juga menyuguhkan seprahan makan siang bersama tamu dan undangan diiringi budaya khas Ketapang yaitu Syair Gulung.