Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag menyelenggarakan “Indonesia Now” di Indonesia House Amsterdam, Belanda yang bertujuan untuk memfasilitasi eksplorasi kerja sama RI dengan Belanda.
Melalui pernyataan resmi KBRI Den Haag yang diterima di Jakarta, Minggu, diketahui bahwa acara dua tahunan tersebut terselenggara atas kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Belanda dan Dutch Culture.
“Penyelenggaraan ‘Indonesia Now’ tahun ini di Indonesia House Amsterdam bukan sebuah kebetulan, melainkan refleksi bahwa kegiatan ini juga merupakan jembatan yang semakin mendekatkan Indonesia dengan Belanda”, kata Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas saat membuka acara.
‘Indonesia Now’, tulis KBRI Den Haag, telah menjadi platform diskusi terbuka yang efektif, menjembatani pertukaran pandangan antara pemangku kepentingan Indonesia dan Belanda dengan fokus pada kerja sama yang berorientasi ke masa depan.
Akademisi, pembuat kebijakan, perwakilan masyarakat termasuk pelaku usaha maupun pekerja kreatif turut berkontribusi dengan berbagi pandangan dan mengeksplorasi berbagai potensi maupun contoh kerja sama nyata yang dilakukan untuk pemajuan hubungan kedua negara.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Asia dan Oseania Kemenlu Belanda, Dominique Kuhling, menegaskan bahwa Kemitraan Komprehensif RI-Belanda perlu terus diimplementasikan ke dalam berbagai program kerja yang membawa manfaat nyata bagi kedua negara.
Adapun pada sesi pleno, kedua pihak menyampaikan perkembangan terkini kebijakan pemerintah baru di Indonesia dan Belanda serta upaya bersama yang dapat ditempuh dalam mempererat hubungan bilateral.
Para panelis yang berasal dari perwakilan Indonesia dan Belanda, sepakat bahwa di tengah dinamika geopolitik yang penuh ketidakpastian, Indonesia dan Belanda perlu fokus pada kepentingan dan tujuan bersama guna terus membawa kemaslahatan bagi masyarakat di kedua negara.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi terpisah secara paralel dengan tiga tema berbeda, yakni: kolaborasi produksi film; kerja sama repatriasi benda bersejarah melalui riset dan peningkatan kapasitas; serta kerja sama pendidikan dengan fokus pada pemajuan universitas-universitas di Indonesia utamanya di luar Jawa dengan keterbatasan sumber daya.