Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 732 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi "Women’s March Jakarta" (WMJ) yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Sabtu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya di Jakarta mengatakan bahwa pengamanan aksi ini melibatkan total 732 personel yang terdiri dari unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat serta instansi terkait lainnya.
"Personel gabungan tersebut disiagakan di beberapa titik strategis di sekitaran Monas. Langkah ini dilakukan untuk memastikan jalannya aksi berlangsung kondusif dan tertib," kata dia.
Petugas yang bertugas tidak diperkenankan membawa senjata api karena pengamanan dilakukan secara humanis.
"Pengamanan aksi dilakukan secara humanis, profesional dan persuasif. Seluruh personel dilarang membawa senjata api demi menjaga suasana yang kondusif selama aksi berlangsung," kata Susatyo.
Rekayasa lalu lintas pun dilakukan secara situasional.
Jika eskalasi massa meningkat, arus lalu lintas di sekitar Jalan Merdeka Barat dan kawasan Patung Kuda dialihkan. "Kami mengimbau masyarakat yang ingin melintas di kawasan ini untuk mencari jalur alternatif," kata dia.
Susatyo mengingatkan agar massa aksi untuk menjaga ketertiban, tidak memprovokasi dan menghormati pengguna jalan lainnya.
"Mari sampaikan aspirasi dengan damai, tanpa merusak fasilitas umum, serta tetap mematuhi aturan yang berlaku," katanya.
WMJ kali ini bertujuan untuk menyerukan penghapusan diskriminasi, melawan patriarki, serta menciptakan ruang aman bagi semua kalangan, termasuk perempuan, anak-anak dan disabilitas.
Panitia juga menyediakan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk memastikan aksesibilitas selama aksi berlangsung.
]