Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi lintas sektor maupun generasi guna meningkatkan pola pengasuhan anak yang berkualitas.
Rektor UAI Asep Saefuddin mengatakan pengasuhan anak usia dini yang berkualitas memegang peranan penting dalam membentuk generasi emas yang berdaya saing, berkarakter, dan tangguh sehingga menjadi investasi untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
“Bahwa pola pengasuhan anak merupakan fondasi utama dalam membentuk generasi emas. Jadi, perlu ada ruang dialog lintas sektor dan juga lintas generasi untuk menyediakan pola pengasuhan yang berkualitas bagi anak usia dini,” kata Asep dalam webinar bertajuk Seminar Nasional Investasi Generasi Emas Melalui Pengasuhan Berkualitas, di Jakarta, Selasa.
Dengan berkolaborasi dan berdialog bersama, lanjut dia, pola pengasuhan bagi anak usia dini dapat mengalami perbaikan dari waktu ke waktu, yang pada gilirannya akan menghasilkan generasi keluarga yang berkualitas dan minim masalah sosial.
Oleh karena itu, ia berharap seminar nasional yang diadakan tersebut dapat beresonansi kepada masyarakat luas sehingga dapat memberikan perubahan yang positif.
Sementara itu, Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga Bappenas Rita Erawati mengemukakan salah satu isu terkait pola pengasuhan saat ini adalah kurangnya afeksi dan kelekatan antaranggota keluarga yang sedikit banyak dipengaruhi kemajuan teknologi.
Ia menjelaskan semakin melekatnya penggunaan teknologi dalam seluruh aspek kehidupan ternyata berpengaruh terhadap pola interaksi keluarga, pengasuhan serta risiko terjadinya perilaku menyimpang dan kekerasan, utamanya pada anak dan remaja di kemudian hari.
Oleh karena itu, Rita menekankan penguatan pola pengasuhan yang berkualitas dewasa ini harus mengikutsertakan penguatan literasi digital orang tua maupun pendamping anak sehingga dapat menjadi bekal untuk membangun lingkungan pendukung yang positif bagi anak dalam memaknai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.