Pontianak (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Edi Suryanto mengatakan pemerintah kota terus berkomitmen dalam memperkuat nilai inklusif di setiap bidang pembangunan dan peran semua pihak menjadi hal penting.
"Nilai inklusif tersebut diterapkan mulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Nah, untuk Musrenbang 2026 sudah kita mulai dari Kecamatan Pontianak Barat," ujarnya saat membuka Musrenbang tahun anggaran 2026 tingkat kecamatan di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa dalam nilai inklusif sebuah pembangunan itu bisa menumbuhkan sikap menghargai dan merangkul keberagaman, serta memastikan semua orang merasa diterima dan dihargai.
"Itu mesti diterapkan di setiap bidang, apakah pendidikan, kesehatan, infrastruktur sampai pelayanan publik,” jelas dia.
Untuk melaksanakan pembangunan dengan baik, Edi menilai perlunya realisasi anggaran yang optimal. Sehingga setiap rencana yang dibuat dari tataran RT dan RW bisa terwujud sesuai kebutuhan.
Namun ia menekankan, apabila rencana pembangunan telah ditetapkan maka jajaran perangkat daerah harus mengawal dengan baik. Ia tidak ingin kebutuhan masyarakat terabaikan sehingga berdampak pada sektor yang lain.
“Saya turut mengajak masyarakat agar berkonsultasi bersama jajaran dinas terkait, sehingga solusi dari permasalahan tersebut bisa ditentukan bersama sebelum akhirnya diusulkan. Ini juga sebagai bentuk efisiensi anggaran,” sebut Edi.
Sementara itu Camat Pontianak Barat Titin Widiyanti menambahkan terdapat tiga bidang pembangunan yang akan diusulkan oleh masyarakat di wilayahnya yaitu bidang infrastruktur, sosial budaya dan sumber daya alam (SDA). Sebagian besar, terangnya, mengusulkan perbaikan drainase.
“Usulannya sebagian besar untuk drainase dan jalan lingkungan, ada pelatihan satpam dan pembuatan sandal hotel serta untuk UMKM. Ada program pemberdayaan masyarakat,” kata dia.
Adapun pembangunan di tahun lalu telah dilaksanakan pihaknya dengan sangat baik. Khusus di tahun 2025 ini juga digelar pramusrenbang agar masyarakat memahami lebih dahulu usulan-usulan prioritas.
“Di situlah kami dapat mengetahui apa saja masukan dan keperluan warga, pada saat rapat warga menyampaikan aspirasinya,” jelas dia.