Pontianak (ANTARA) - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat menggelar diskusi bertajuk "Pencegahan Penyebaran Paham LGBT di Dunia Pendidikan" sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran masyarakat terkait pengaruh LGBT di lingkungan sekolah.
"Peran berbagai pihak, termasuk media, sangat penting dalam memberikan informasi edukatif terkait perlindungan anak dari paparan paham yang dinilai bertentangan dengan norma sosial dan budaya," kata Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak di Pontianak, Selasa.
Dia menambahkan, peran media juga sangat dibutuhkan dalam perlindungan anak, terutama dalam menyebarkan informasi yang benar dan mendorong langkah-langkah pencegahan.
Diskusi ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa, yang menyampaikan pandangannya terkait pentingnya peran legislatif dalam mengawal kebijakan perlindungan anak, termasuk upaya pencegahan LGBT di dunia pendidikan.
"Beberapa regulasi masih perlu diperbaiki agar lebih berpihak pada perlindungan anak. Kami akan terus mengawal permasalahan ini bersama pihak eksekutif dan legislatif," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kalbar, Tri Mega Ratasari, dalam paparannya menyoroti strategi bimbingan dan konseling dalam membentengi siswa dari pengaruh negatif yang berpotensi merusak perkembangan psikososial mereka.
Sementara itu, Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalbar, Dina Prihatini Wardoyo, menegaskan pentingnya peran media dalam membangun kesadaran masyarakat dan mendorong upaya perlindungan anak di dunia pendidikan.
Aktivis pendidikan, Sri Puji Hastuti, juga menyampaikan materi terkait strategi pencegahan bagi anak-anak agar terhindar dari penyimpangan seksual, dengan pendekatan edukasi yang komprehensif.
Selain diskusi panel, acara ini juga diisi dengan sesi interaktif, penandatanganan kesepakatan bersama untuk pencegahan serta pemulihan anak yang mengalami kecenderungan LGBT, serta deklarasi bersama "Menolak LGBT di Lingkungan Sekolah dan Pondok dalam Upaya Menyelamatkan Anak Bangsa".
KPPAD Kalbar menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini melalui kerja sama lintas sektor guna memastikan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak.
Baca juga: KPPAD Kalbar terus mengkawal kasus asusila anak hingga putusan pengadilan
Baca juga: KPPAD Kalbar catat kasus kekerasan terhadap anak turun 50 persen
Baca juga: PPAD Kalbar ajak semua pihak cegah kekerasan terhadap perempuan dan anak