Jakarta (ANTARA) - Salah satu dampak paling nyata dari optimalisasi sumber daya oleh MIND ID (Mining Industry Indonesia), adalah peningkatan kontribusi sektor tambang terhadap pendapatan negara. Melalui penerapan strategi hilirisasi dan peningkatan efisiensi, MIND ID selaku holding BUMN di sektor pertambangan, mampu meningkatkan produksi dan nilai jual produknya, yang berimbas langsung pada penerimaan negara melalui PNBP, pajak dan royalti.
Dalam upaya optimalisasi sumber daya oleh MIND ID, kontribusi sektor pertambangan terhadap pendapatan negara mengalami peningkatan signifikan, terutama dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun 2023, PNBP dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai Rp300,3 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp259,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor mineral dan batubara (minerba) menyumbang Rp173 triliun, yang merupakan 58% dari total PNBP sektor ESDM.
Selain dari PNBP, sektor pertambangan juga memberikan kontribusi yang signifikan melalui pajak dan royalti. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor pertambangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2022 mencapai 12,22%, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 8,98%.
Kenaikan harga komoditas, seperti batubara, dan peningkatan permintaan global menjadi faktor utama yang mendorong tingginya kontribusi sektor minerba. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah yang mendorong hilirisasi, yaitu pengolahan sumber daya mineral di dalam negeri sebelum diekspor, guna menambah nilai jual dan meningkatkan penerimaan negara. Proses hilirisasi, atau pengolahan bahan tambang mentah menjadi produk setengah jadi atau jadi, telah menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan nilai tambah produk tambang. MIND ID juga berfokus pada optimalisasi proses produksi di setiap tahap, mulai dari penambangan, pemurnian, hingga distribusi.
Sebagai contoh, PT Inalum sebagai anggota MIND ID memiliki fasilitas smelter aluminium yang mengolah bauksit mentah menjadi aluminium. Dengan adanya hilirisasi ini, nilai jual produk meningkat signifikan dibandingkan dengan menjual bahan mentah langsung. Langkah ini meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, yang berkontribusi langsung pada devisa negara.
Selain dari segi produksi, MIND ID juga berperan menaikan pendapatan negara melalui penciptaan lapangan kerja. peningkatan skala produksi telah membuka lebih banyak peluang kerja di berbagai daerah tambang yang dikelola oleh MIND ID. Mereka Selain menciptakan lapangan kerja langsung di sektor pertambangan, MIND ID juga mendukung terciptanya lapangan kerja di sektor pendukung, seperti transportasi, logistik, dan jasa yang terkait dengan sektor pertambangan.
MIND ID terus memperluas lapangan kerja melalui beberapa proyek besar dalam sektor hilirisasi mineral. Salah satu proyeknya adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang menargetkan penyerapan ribuan tenaga kerja lokal dan mendukung pengembangan industri alumina. Selain itu, MIND ID mengelola tiga smelter nikel di Sulawesi, termasuk di Sorowako, Pomalaa, dan Bahodopi, serta smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik. Proyek-proyek ini tak hanya meningkatkan lapangan kerja tetapi juga memajukan nilai tambah produk tambang Indonesia.
MIND ID memainkan peran strategis dalam pengelolaan sumber daya mineral Indonesia. Sebagai salah satu penggerak utama ekonomi nasional, MIND ID yang beranggotakan beberapa perusahaan tambang besar seperti PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, PT Freeport Indonesia, dan PT Inalum, berusaha penuh untuk mencapai potensi maksimal. Disisi lain tentu mereka menghadapi sejumlah tantangan khususnya yang berkaitan dengan efisiensi operasional dalam produksinya.
Efisiensi operasional merupakan salah satu isu utama di sektor pertambangan Indonesia. Sering kali, kegiatan operasi pertambangan belum mencapai potensi produktivitas maksimal akibat teknologi yang usang atau metode operasional yang tidak efisien. Proses penambangan, pengolahan, dan transportasi sumber daya memerlukan modernisasi agar lebih hemat biaya dan waktu. Berikutnya kualitas tenaga Kerja yang belum merata. Mengelola tambang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, biasa dihadapkan dengan kualitas tenaga yang tidak merata. Beberapa daerah tambang mungkin memiliki tenaga kerja yang kurang terampil, atau infrastruktur pelatihan yang tidak memadai. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi operasional dan produktivitas. Selanjutnya yaitu fluktuasi produksi akibat masalah teknis, geologis, atau cuaca. Sumber daya alam sering kali terpengaruh oleh faktor eksternal seperti kondisi geologis dan cuaca. Fluktuasi produksi yang disebabkan oleh masalah teknis atau lingkungan alam menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen operasional untuk menjaga stabilitas produksi.
Hal yang juga menjadi tantangan bagi MIND ID adalah manajemen rantai pasok. Mind ID harus memastikan bahwa semua tahap dari ekstraksi hingga distribusi berjalan dengan lancar. Gangguan dalam rantai pasok, seperti keterlambatan pengiriman atau masalah logistik, dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan. Penerapan teknologi informasi dan sistem manajemen rantai pasok yang baik menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini. Meski MIND ID telah mulai mengadopsi teknologi terbaru, masih banyak area di mana teknologi pertambangan di Indonesia belum sebanding dengan standar internasional. Penggunaan teknologi seperti IoT, otomatisasi, dan analitik big data belum sepenuhnya diterapkan di semua lini operasional.
Menurut Andrian Haro, seorang dosen di Universitas Negeri Jakarta, manajemen operasional memainkan peran yang sangat krusial dalam merancang dan mengimplementasikan strategi yang optimal untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama dalam konteks meningkatkan produktivitas dan kontribusi terhadap pendapatan negara.
Manajemen operasional tidak hanya berfokus pada efisiensi dalam proses produksi, tetapi juga mencakup pengelolaan sumber daya secara holistik. Hal ini mencakup perencanaan yang matang, pengendalian kualitas, serta inovasi dalam teknologi yang dapat mempercepat proses produksi dan mengurangi biaya. Dengan merancang strategi yang tepat, manajemen operasional dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan peluang untuk pengembangan.
Lebih jauh lagi, penerapan praktik-praktik manajemen operasional yang baik dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan masyarakat, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap perekonomian negara. Dengan meningkatkan produktivitas, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan keuntungan tetapi juga berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan negara melalui pajak dan berbagai kewajiban lainnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi, terutama yang beroperasi di sektor yang berkaitan dengan sumber daya alam, untuk menempatkan manajemen operasional sebagai fokus utama dalam strategi mereka demi mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.
Strategi dan inisiatif utama MIND ID yang berfokus pada optimalisasi operasional, sangat relevan dengan konsep manajemen operasional modern. Beberapa strategi yang diterapkan di antaranya memperbaharui teknologi dan inovasi, penerapan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), big data analytics, dan otomatisasi merupakan bagian penting dari upaya MIND ID dalam meningkatkan efisiensi operasional. Teknologi ini memungkinkan pemantauan real-time terhadap kondisi tambang, peralatan, dan proses produksi. Misalnya, penggunaan sensor di area tambang untuk memonitor kondisi peralatan dapat membantu mengurangi downtime karena kerusakan yang tidak terduga, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, teknologi drone juga digunakan untuk survei tambang secara cepat dan akurat, menggantikan metode tradisional yang membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga kerja. Inovasi ini memungkinkan perusahaan untuk mempercepat proses eksplorasi dan pengelolaan wilayah tambang, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas.
Untuk mengatasai masalah rantai pasok, MIND ID menegaskan komitmennya untuk meningkatkan dampak ekonomi positif dengan melibatkan pelaku usaha lokal dalam rantai pasok, dari eksplorasi tambang hingga pemasaran produk. Pelaku usaha lokal turut menyediakan barang dan jasa, seperti bahan bakar dan alat berat, yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Sejak 2021, MIND ID telah menerapkan Procurement Excellence Program untuk memperkuat kapabilitas pengadaan dan sinergi dengan pemasok lokal. Program ini mendukung penggunaan produk dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi lokal. MIND ID juga menerapkan tata kelola yang baik dan berkomitmen pada prinsip transparansi dan integritas dalam proses pengadaan.
Anggota MIND ID menggunakan sistem Supply Chain Management (SCM) untuk mengelola rantai pasokan, dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 untuk mencegah korupsi dalam proses pengadaan. Selain itu, pemasok baru harus memenuhi kriteria lingkungan dan sosial serta menandatangani Pakta Integritas, dengan 100% pemasok baru yang dievaluasi tahun lalu menunjukkan hasil baik dalam parameter tersebut.
Dengan demikian, Optimalisasi sumber daya yang dilakukan oleh MIND ID melalui pendekatan manajemen operasional modern telah memberikan dampak signifikan bagi peningkatan pendapatan negara.
Ke depannya, sinergi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat perlu ditingkatkan agar pengelolaan sumber daya mineral Indonesia bisa terus berkelanjutan, memberikan nilai tambah yang maksimal bagi seluruh pihak, serta memastikan kontribusi sektor tambang terhadap perekonomian nasional dapat terus bertahan dan meningkat.
________________________________________
Karya tulis ini dibuat dalam rangka lomba MediaMIND 2024 dengan kategori Reportease Mahasiswa yang digagas oleh MIND ID.
Penulis : Adzkia Nazilatur Rizqi
Perguruan Tinggi : Magister Manajemen - Fakultas Ekonomi - Universitas Negeri Jakarta
Narasumber : Dr. Andrian Haro, S.Si., M.M - Dosen Fakultas Ekonomi UNJ