Jakarta (ANTARA) - Sektor pertambangan telah menjadi salah satu pilar utama perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menciptakan lapangan kerja. Namun, gemerlap keuntungan ekonomi yang ditawarkan sering kali dibayangi oleh dampak negatif yang timbul baik bagi masyarakat lokal maupun lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Tak heran meskipun sektor pertambangan dapat mendorong pengembangan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, desa-desa di area tambang sering kali dihadapkan pada kesulitan mengakses kebutuhan vital seperti air bersih dan fasilitas kesehatan. Dengan tantangan yang semakin kompleks, penting bagi semua pihak untuk mengevaluasi dan menemukan solusi yang dapat meminimalkan dampak negatif sambil tetap mengoptimalkan potensi sektor ini.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) setidaknya menjadi opsi bagi perusahaan untuk berkontribusi pada perbaikan sumber daya manusia dan lingkungan terdampak, salah satunya MIND ID yang berkomitmen memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat. Tak sekadar sebagai perusahaan tambang, MIND ID mengambil peran sebagai mitra pembangunan bagi masyarakat sekitar melalui berbagai langkah inisiatif berkelanjutan sehingga TJSL mampu membawa manfaat lebih dari sekadar kewajiban, melainkan bagian dari visi jangka panjang MIND ID.
Dampak terhadap lingkungan yang mengarah pada bencana tentu menjadi masalah yang tak terelakkan akibat aktivitas tambang. Riset yang diolah oleh Greenpeace dan Celios mengungkapkan bahwa permukiman di sekitar tambang memiliki risiko lebih tinggi terhadap bencana alam seperti banjir dengan catatan 1(satu) dari 2 (dua) desa yang bergantung pada sektor tambang mengalami kebanjiran pada 2018, sementara hanya 1 (satu) dari 4 (empat) desa non-tambang mengalami hal yang serupa.
Masyarakat di sekitar tambang sering kali terjebak dalam kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Pada tahun yang sama, hampir 38% desa di kawasan pertambangan kesulitan menjangkau rumah sakit, dan situasi ini semakin memburuk dengan meningkatnya angka menjadi 41% pada 2021. Kerusakan infrastruktur lantaran aktivitas tambang membuat mereka semakin terisolasi. Akibatnya, pengeluaran untuk kesehatan menjadi beban berat, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal jauh dari aktivitas pertambangan.
Permukiman yang dekat dengan tambang sering kali terpinggirkan dalam menikmati fasilitas pendidikan. Keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung, fasilitas belajar yang layak, tenaga pengajar yang cukup, dan sarana pendidikan yang memadai tampak seperti kemewahan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan di wilayah sekitar tambang lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain, seolah memperdalam jurang kesenjangan pendidikan nasional yang sudah menganga, terutama di wilayah terpencil yang aksesnya sangat terbatas sejak awal.
Ketidakstabilan ekonomi juga menjadi momok yang mengancam kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah tambang. Hasil riset Greenpeace menunjukkan bahwa desa-desa di sekitar tambang memiliki jumlah unit usaha kecil dan menengah (UKM) yang jauh lebih sedikit dibanding desa lain. Sebagai contoh, di desa yang bergantung pada pertambangan, rata-rata hanya terdapat 19,66 unit UKM, sementara desa di luar pengaruh pertambangan memiliki sekitar 35,77 unit UKM. Angka ini menyoroti ketergantungan yang berlebihan pada satu sektor yang membuat masyarakat tidak memiliki penopang ekonomi lain yang dapat menopang mereka saat krisis. Masalah ini menciptakan dilema bagi komunitas lokal. Ketika roda ekonomi sepenuhnya bergantung pada sektor tunggal, kehidupan mereka berada dalam ketidakpastian yang tak menentu. Satu perubahan harga, satu kebijakan baru, dapat memukul langsung dapur mereka.
Kesenjangan fasilitas pendidikan, degradasi lingkungan, kurangnya akses kesehatan, dan lemahnya perekonomian masyarakat di sekitar tambang membawa MIND ID sebagai holding perusahaan tambang nasional (PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk) tergerak untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Grup MIND ID dalam mengekselerasi program TJSL berfokus pada 4 (empat) bidang prioritas yaitu: Bidang Lingkungan, Bidang Sosial, Bidang Pendidikan, dan Bidang Ekonomi yang selaras dengan 7 (tujuh) core subyek inti ISO 26000 mengenai Corporate Social Responsibility, antara lain:
Aspek TJSLRealisasi oleh MIND ID
Lingkungan PT Vale Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi bagi komunitas yang terkena dampak operasional tambang dengan merespon keresahan yang sering menghantui warga sekitar, terutama ancaman banjir yang kian menjadi momok dengan menyediakan akses air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar yang sering kali sulit dicapai, membangun jaringan irigasi untuk mengurangi risiko banjir, dan memperkuat potensi desa melalui pengembangan fasilitas pariwisata agar masyarakat punya kesempatan baru selain tambang.
Kesehatan / Sosial PT Timah tampil proaktif memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan tidak hanya menjadi impian, tetapi juga kenyataan, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil yang sering kali terpinggirkan. PT Timah meluncurkan layanan mobil sehat, sebuah inisiatif yang mengubah wajah kesehatan di 42 desa. Lebih dari 4.300 masyarakat kini merasakan manfaat langsung dari upaya ini, di mana mobil ambulance yang diserahkan menjadi simbol harapan baru bagi mereka yang sebelumnya terpaksa menempuh jarak jauh untuk mendapatkan perawatan.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh Bukit Asam dengan membawa harapan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Mokesling (Mobil Kesehatan Keliling). Dengan 204 kegiatan yang telah dilaksanakan, program ini menjangkau 12.589 orang, mengingatkan bahwa kesehatan adalah hak semua orang dan harus dapat dijangkau tanpa hambatan.
Pendidikan Inalum berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program beasiswa. Pada tahun 2023, mereka memberikan 100 beasiswa untuk pendidikan tinggi, 66 beasiswa untuk SMA/SLTA sederajat, dan 4 beasiswa untuk D1 AKIPBA. Di sisi lain, Freeport juga berkontribusi dengan rutin memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi serta masyarakat lokal Papua, menjadikan pendidikan sebagai alat penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya membuka pintu kesempatan, tetapi juga mewujudkan harapan bagi generasi muda untuk meraih cita-cita.
EkonomiPada tahun 2023, ANTAM mencatat prestasi menggembirakan dalam penyaluran PUMK, mencapai total Rp 26 miliar. Dengan dukungan kepada 5.118 UMK binaan aktif dan 554 UMK baru, ANTAM tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga harapan bagi para pelaku usaha. Kabar membanggakan lagi, 23 UMK binaan berhasil naik kelas, menunjukkan bahwa upaya ini mampu memberdayakan masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber
Komitmen MIND ID dalam menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) telah menciptakan bukti perubahan positif di tengah masyarakat di sekitar area tambang. Melalui berbagai langkah inisiatif yang fokus pada aspek lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi, MIND ID membuktikan bahwa keberhasilan perusahaan tidak hanya diukur dari profit, tetapi juga dari seberapa besar kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat.
Alifa Nur Fitri M.I.Kom, AMIPR akademisi / Dosen Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi (Konsentrasi Public Relations) dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang mendalami isu corporate social responsibility (CSR), menegaskan bahwa "TJSL yang dilaksanakan oleh perusahaan tambang seperti MIND ID dapat merajut hubungan yang harmonis dengan masyarakat lokal, sambil berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)", ujarnya.
Hal ini membuktikan bahwa penerapan TJSL MIND ID tunduk pada Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. KEP.136/M. PPN/HK/12/2021 tentang Penetapan Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2021 2024 yang diwajibkan bagi perusahaan.
Lebih lanjut diungkapkan "TJSL yang efektif akan membangun reputasi perusahaan sebagai entitas yang bertanggung jawab, bukan hanya di mata konsumen tetapi juga di mata investor dan mitra bisnis. Dengan demikian, MIND ID tidak hanya menjawab tuntutan sosial, tetapi juga memperkuat posisinya di pasar yang semakin mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan.
Pendapat ini menggarisbawahi pentingnya integrasi antara strategi bisnis dan tanggung jawab sosial, yang menjadi landasan bagi MIND ID dalam membangun reputasi yang kokoh untuk masa depan yang berkelanjutan.
MIND ID berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sebagai bagian dari strategi untuk membangun industri pertambangan yang berkelanjutan dan berdaya saing di kancah global. Melalui program-program yang fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, MIND ID tidak hanya menciptakan dampak positif bagi masyarakat lokal, tetapi juga berperan aktif dalam meraih pengakuan di dunia internasional, sejalan dengan visi yang diusung oleh MIND ID yaitu menjadi perusahaan sumber daya alam terintegrasi global terkemuka yang berkomitmen tinggi kepada masyarakat dan lingkungan.
Setiap inisiatif yang diambil berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dan masyarakat, membangun hubungan yang saling menguntungkan. Ketika masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan tambang, dukungan terhadap keberlangsungan operasional tambang pun meningkat, menciptakan harmoni antara industri dan komunitas. Hal ini menjadi penting di tengah kompetisi global yang semakin kompetitif, di mana reputasi perusahaan sangat bergantung pada tanggung jawab sosial yang diberikan. Dengan langkah-langkah TJSL yang terencana dan terintegrasi, MIND ID sedang merangkai masa depan industri pertambangan yang tidak hanya berfokus pada pemanfaatan sumber daya, tetapi mengusung nilai keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
Di dunia pertambangan yang kerap dianggap hanya sebagai ladang eksploitasi, MIND ID menunjukkan bahwa keberlanjutan dan perhatian terhadap masyarakat adalah kunci untuk membangun industri yang lebih beradab. Menciptakan masyarakat yang mampu bangkit berdikari sekaligus memastikan operasi tambang tetap stabil dan harmonis. Melalui TJSL, MIND ID tidak hanya menggali sumber daya alam, tetapi juga menggali potensi manusia. Saat kita melihat ke depan, masa depan industri pertambangan berada di tangan mereka yang berani merangkul tanggung jawab. Dengan komitmen yang tulus, MIND ID mengajak kita semua untuk berpartisipasi dalam menciptakan ekosistem yang saling mendukung, di mana pertambangan dan masyarakat berjalan beriringan, membangun jalan menuju kesejahteraan yang berkelanjutan.
________________________________________
Karya tulis ini dibuat dalam rangka lomba MediaMIND 2024 dengan kategori Reportease Mahasiswa yang digagas oleh MIND ID.
Penulis : Dandi Prayuda
Perguruan Tinggi : Ilmu Komunikasi - FIDKOM Dakwah dan Komunikasi - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Narasumber : Alifa Nur Fitri M, I.Kom, AMIPR - Dosen Tetap Mata Kuliah Government Public Relation FIDKOM UIN Walisongo