Aparat yang terdiri TNI dan Polri serta Manggala Agni melakukan pemadaman kebakaran lahan seluas 62 hektare di Desa Mekar Baru, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Di lokasi kebakaran personel menemukan adanya lahan seluas kurang lebih 62 hektare telah terbakar dan menyisakan abu dan beberapa bara api yang masih menyala. Sehingga agar tidak meluas kita dari berbagai pihak melakukan pemadaman," ujar Kapolsek Monterado, IPTU Rismanto Ginting saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Baca juga: 10 helikopter padamkan api di Kalbar
Baca juga: Tim Gabungan Masih Berupaya Padamkan Api
Ia menjelaskan titik api yang terdeteksi oleh satelit Aqua pada koordinat 00.86855°-109.16884°. Pihaknya masih mengumpulkan data dan keterangan terkait Karhutla yang terjadi di wilayah desa Mekar Baru tersebut.
"Apa yang menjadi penyebab Karhutla dan apakah ada lahan milik warga yang terkena imbas dari Karhutla tersebut masih dalam pengumpulan bahan keterangan." jucapnya.
Baca juga: 175 Personel Dikerahkan Padamkan Api di Setneg
Baca juga: 34 Pemadam Kebakaran kendalikan Api di Setneg
Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga Kecamatan Monterado agar waspada dan tidak membakar hutan atau lahan untuk bercocok tanam sebagaimana pasal 108 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah dasar hukumnya.
"Kita minta warga jangan membakar lahan. Saat ini musim kemarau. Mari bersama cegah Karhutla," ujarnya, mengimbau.
Dari keterangan warga setempat, diketahui lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik PT. MAGP dan diketahui perusahaan tersebut telah lama tidak beroperasi.
Baca juga: Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat kebakaran hutan
Baca juga: Masyarakat harus jaga infrastruktur pembasahan gambut
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang telah memetakan setidaknya 10 desa berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkayang.
Dari 10 desa tersebut, wilayah yang rentan terjadi di Sungai Duri, wilayah Kecamatan Sungai Raya karena memiliki lahan gambut.
"Meskipun masih terkendala dengan anggaran dalam penanganan bencana Karhutla, kami optimistis dalam melakukan penanganan, terlebih adanya sinergi dan komitmen dari pemerintah pusat. Dalam komitmen tersebut BNPB RI akan menerjunkan 1.000 personel untuk menangani Karhutla di provinsi Kalbar. Termasuk di kabupaten Bengkayang. Sesuai dengan pemetaan daerah lahan gambut rawan Karhutla sebanyak 182 desa di Kalbar," kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang, Yosef.
Baca juga: Sebagian besar karhutla terjadi karena ulah manusia
Baca juga: Titik panas di Kalbar mulai muncul
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembakar lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Di lokasi kebakaran personel menemukan adanya lahan seluas kurang lebih 62 hektare telah terbakar dan menyisakan abu dan beberapa bara api yang masih menyala. Sehingga agar tidak meluas kita dari berbagai pihak melakukan pemadaman," ujar Kapolsek Monterado, IPTU Rismanto Ginting saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Baca juga: 10 helikopter padamkan api di Kalbar
Baca juga: Tim Gabungan Masih Berupaya Padamkan Api
Ia menjelaskan titik api yang terdeteksi oleh satelit Aqua pada koordinat 00.86855°-109.16884°. Pihaknya masih mengumpulkan data dan keterangan terkait Karhutla yang terjadi di wilayah desa Mekar Baru tersebut.
"Apa yang menjadi penyebab Karhutla dan apakah ada lahan milik warga yang terkena imbas dari Karhutla tersebut masih dalam pengumpulan bahan keterangan." jucapnya.
Baca juga: 175 Personel Dikerahkan Padamkan Api di Setneg
Baca juga: 34 Pemadam Kebakaran kendalikan Api di Setneg
Pihaknya mengimbau kepada seluruh warga Kecamatan Monterado agar waspada dan tidak membakar hutan atau lahan untuk bercocok tanam sebagaimana pasal 108 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah dasar hukumnya.
"Kita minta warga jangan membakar lahan. Saat ini musim kemarau. Mari bersama cegah Karhutla," ujarnya, mengimbau.
Dari keterangan warga setempat, diketahui lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan perkebunan kelapa sawit milik PT. MAGP dan diketahui perusahaan tersebut telah lama tidak beroperasi.
Baca juga: Ribuan orang terpaksa mengungsi akibat kebakaran hutan
Baca juga: Masyarakat harus jaga infrastruktur pembasahan gambut
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang telah memetakan setidaknya 10 desa berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkayang.
Dari 10 desa tersebut, wilayah yang rentan terjadi di Sungai Duri, wilayah Kecamatan Sungai Raya karena memiliki lahan gambut.
"Meskipun masih terkendala dengan anggaran dalam penanganan bencana Karhutla, kami optimistis dalam melakukan penanganan, terlebih adanya sinergi dan komitmen dari pemerintah pusat. Dalam komitmen tersebut BNPB RI akan menerjunkan 1.000 personel untuk menangani Karhutla di provinsi Kalbar. Termasuk di kabupaten Bengkayang. Sesuai dengan pemetaan daerah lahan gambut rawan Karhutla sebanyak 182 desa di Kalbar," kata Kepala BPBD kabupaten Bengkayang, Yosef.
Baca juga: Sebagian besar karhutla terjadi karena ulah manusia
Baca juga: Titik panas di Kalbar mulai muncul
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembakar lahan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019