Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya akan mengikuti arahan dari Presiden Joko Widodo dengan mengalihkan sejumlah anggaran untuk pencegahan dan penanganan wabah COVID-19 di kabupaten itu.
"Untuk memangkas dan mengalihkan anggaran untuk penanganan dan pencegahan COVID-19 ini, kita tidak perlu gegabah. Harus tepat sasaran dan tepat waktu," kata Muda Mahendrawan, usai mengikuti Musrenbangnas yang dilakukan secara daring di Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis.
Baca juga: Gapkindo Kalbar serahkan bantuan 500 baju hazmat
Muda mengatakan, untuk pencegahan dan penanganan COVID-19, selain memangkas dan mengalihkan peruntukan sejumlah anggaran, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga memaksimalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Kubu Raya.
"Kita bekerja sama dengan banyak pihak. Perusahaan-perusahaan juga kita minta untuk melakukan rapid test di lingkungan masing-masing, atau memberikan bantuan berupa peralatan," kata Muda.
Dirinya menjelaskan, untuk program social safety net atau jaring pengaman sosial, dilakukan dengan pengklasteran dari kelompok masyarakat. Khususnya kepada orang-orang yang terdampak langsung.
"Seperti juru parkir, kuli pelabuhan, penambang sampan, supir oplet, dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Perum Damri Cabang Pontianak kembangkan layanan angkutan logistik
Dalam Musrenbangnas tersebut, Presiden Joko Widodo meminta semua jajaran bekerja keras dan cepat agar pada 2021 mendatang Indonesia pulih kembali. Dia mengatakan 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi.
"Saya optimis 2021 adalah tahun pemulihan dan rebound," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengingatkan, selain kecepatan mengatasi wabah COVID-91, pemulihan juga harus menjadi prioritas. Menurutnya, hal itu penting agar ekonomi bisa berjalan dengan normal seperti sediakala.
"Selain kecepatan mengatasi COVID-19, kita perlu kecepatan untuk pemulihan," katanya.
Baca juga: Indef perkirakan perekonomian kembali pulih pada 2021
Jokowi meminta setiap kepala daerah untuk mendata secara detail industri yang terdampak. Kepala daerah juga diminta merancang strategi agar ekonomi kembali normal.
"Identifikasi detail, memilah secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, dan sektor apa yang bertahan dan justru dapat mengambil peluang yang ada," ujarnya.
Ia juga mengatakan pandemi COVID-19 merupakan momentum evaluasi. Evaluasi seperti ketergantungan impor dengan negara lain, ketahanan pangan, dan ketahanan ekonomi. "Kita perlu melihat kembali apa yang perlu kita reformasi dan kita pulihkan," katanya.
Baca juga: Perusahaan di Kubu Raya diminta berperan aktif cegahan COVID-19
Baca juga: Bupati Muda imbau masyarakat beribadah di rumah selama Ramadhan
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan pangan dari Pemprov Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Untuk memangkas dan mengalihkan anggaran untuk penanganan dan pencegahan COVID-19 ini, kita tidak perlu gegabah. Harus tepat sasaran dan tepat waktu," kata Muda Mahendrawan, usai mengikuti Musrenbangnas yang dilakukan secara daring di Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis.
Baca juga: Gapkindo Kalbar serahkan bantuan 500 baju hazmat
Muda mengatakan, untuk pencegahan dan penanganan COVID-19, selain memangkas dan mengalihkan peruntukan sejumlah anggaran, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga memaksimalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Kubu Raya.
"Kita bekerja sama dengan banyak pihak. Perusahaan-perusahaan juga kita minta untuk melakukan rapid test di lingkungan masing-masing, atau memberikan bantuan berupa peralatan," kata Muda.
Dirinya menjelaskan, untuk program social safety net atau jaring pengaman sosial, dilakukan dengan pengklasteran dari kelompok masyarakat. Khususnya kepada orang-orang yang terdampak langsung.
"Seperti juru parkir, kuli pelabuhan, penambang sampan, supir oplet, dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Perum Damri Cabang Pontianak kembangkan layanan angkutan logistik
Dalam Musrenbangnas tersebut, Presiden Joko Widodo meminta semua jajaran bekerja keras dan cepat agar pada 2021 mendatang Indonesia pulih kembali. Dia mengatakan 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi.
"Saya optimis 2021 adalah tahun pemulihan dan rebound," kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengingatkan, selain kecepatan mengatasi wabah COVID-91, pemulihan juga harus menjadi prioritas. Menurutnya, hal itu penting agar ekonomi bisa berjalan dengan normal seperti sediakala.
"Selain kecepatan mengatasi COVID-19, kita perlu kecepatan untuk pemulihan," katanya.
Baca juga: Indef perkirakan perekonomian kembali pulih pada 2021
Jokowi meminta setiap kepala daerah untuk mendata secara detail industri yang terdampak. Kepala daerah juga diminta merancang strategi agar ekonomi kembali normal.
"Identifikasi detail, memilah secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, dan sektor apa yang bertahan dan justru dapat mengambil peluang yang ada," ujarnya.
Ia juga mengatakan pandemi COVID-19 merupakan momentum evaluasi. Evaluasi seperti ketergantungan impor dengan negara lain, ketahanan pangan, dan ketahanan ekonomi. "Kita perlu melihat kembali apa yang perlu kita reformasi dan kita pulihkan," katanya.
Baca juga: Perusahaan di Kubu Raya diminta berperan aktif cegahan COVID-19
Baca juga: Bupati Muda imbau masyarakat beribadah di rumah selama Ramadhan
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan pangan dari Pemprov Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020