Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan meninjau bangunan pondok pesantren Al-Hidayah Nanga Suhaid yang roboh diterjang angin kencang pada Selasa (8/3) belum lama ini.
"Kami cukup prihatin atas musibah angin kencang yang merobohkan bangunan pondok Pesantren Al-Hidayah, kemungkinan tahun depan akan kami bantu," kata Fransiskus Diaan, saat meninjau bangunan pondok Pesantren Al-Hidayah yang roboh karena angin kencang, di Nanga Suhaid wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Fransiskus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu akan berupaya membantu, namun pihak pondok pesantren diminta untuk melengkapi akte notaris dan legalitas.
Ia menuturkan mengetahui kejadian robohnya pondok Pesantren Al-Hidayah tersebut dari foto dan video yang beredar di media sosial.
Sebagai bentuk kepedulian, kata Fransiskus, dirinya melihat langsung bangunan yang roboh tersebut.
"Saya minta pengurus pondok pesantren mengurus legalitas dan akte notaris, masukan proposal akan kita upayakan bantu," ucap Fransiskus.
Ketua pengelola bangunan Pesantren Al-Hidayah Nanga Suhaid Dedi Mulyadi menuturkan bangunan tersebut mulai di bangun sekitar akhir Tahun 2021, dengan sumber anggaran dari sumbangan beberapa warga dan kelompok masyarakat, total anggaran yang sudah terkumpul kurang lebih Rp226,6 juta. Sedangkan, anggaran yang sudah digunakan berkisar Rp125 juta.
Dikatakan Dedi Mulyadi saat angin kencang terjadi sekitar pukul 16.57 WIB, Selasa (8/3) mengakibatkan bangunan roboh, aktivitas pekerja yang membangun sudah selesai.
"Tidak ada korban jiwa, bangunan pesantren itu baru selesai dibangun pondasi hingga atap," jelasnya.
Atas nama seluruh pengurus pondok pesantren Al-Hidayah, Dedi menyampaikan terima kasih atas Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
"Kami berterima kasih atas kepedulian Pak Bupati, yang mau datang melihat langsung bangunan kami yang roboh karena angin kencang," kata Dedi.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami cukup prihatin atas musibah angin kencang yang merobohkan bangunan pondok Pesantren Al-Hidayah, kemungkinan tahun depan akan kami bantu," kata Fransiskus Diaan, saat meninjau bangunan pondok Pesantren Al-Hidayah yang roboh karena angin kencang, di Nanga Suhaid wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.
Disampaikan Fransiskus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas Hulu akan berupaya membantu, namun pihak pondok pesantren diminta untuk melengkapi akte notaris dan legalitas.
Ia menuturkan mengetahui kejadian robohnya pondok Pesantren Al-Hidayah tersebut dari foto dan video yang beredar di media sosial.
Sebagai bentuk kepedulian, kata Fransiskus, dirinya melihat langsung bangunan yang roboh tersebut.
"Saya minta pengurus pondok pesantren mengurus legalitas dan akte notaris, masukan proposal akan kita upayakan bantu," ucap Fransiskus.
Ketua pengelola bangunan Pesantren Al-Hidayah Nanga Suhaid Dedi Mulyadi menuturkan bangunan tersebut mulai di bangun sekitar akhir Tahun 2021, dengan sumber anggaran dari sumbangan beberapa warga dan kelompok masyarakat, total anggaran yang sudah terkumpul kurang lebih Rp226,6 juta. Sedangkan, anggaran yang sudah digunakan berkisar Rp125 juta.
Dikatakan Dedi Mulyadi saat angin kencang terjadi sekitar pukul 16.57 WIB, Selasa (8/3) mengakibatkan bangunan roboh, aktivitas pekerja yang membangun sudah selesai.
"Tidak ada korban jiwa, bangunan pesantren itu baru selesai dibangun pondasi hingga atap," jelasnya.
Atas nama seluruh pengurus pondok pesantren Al-Hidayah, Dedi menyampaikan terima kasih atas Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
"Kami berterima kasih atas kepedulian Pak Bupati, yang mau datang melihat langsung bangunan kami yang roboh karena angin kencang," kata Dedi.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022