Pontianak, 10/4 (ANTARA) - Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak akan melakukan studi banding hasil perkembangan riset dan kreativitas mahasiswa di Universiti Malaysia Sarawak, Malaysia Timur.
"Kegiatan tersebut akan dimulai 26 - 29 April dikemas dengan tajuk `Science and Engineering Expedition` 2012," kata Ketua Dewan Pembina Kegiatan, Ferry Hadari di Pontianak, Selasa.
Dia mengatakan "Science and Engineering Expedition" 2012 ini sebagai ajang promosi seni budaya Indonesia di negeri tetangga.
"Ini akan menjadi momentum yang tepat untuk mengenalkan kearifan lokal bangsa Indonesia di negeri jiran," katanya.
Menurut Ferry, Untan dan Unimas adalah dua perguruan tinggi yang telah bekerja sama dalam hal peningkatan kualitas keilmuan sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu program yang dilakukan adalah studi banding dan pertukaran pelajar.
"Ini salah satu upaya kami untuk memperluas wawasan dan pemahaman pelajar. Tentu saja orientasinya sudah berskala internasional karena melibatkan perkembangan keilmuan diantara dua negara, yakni Indonesia � Malaysia," ujar Ferry.
Lebih lanjut dia menyebutkan, sebagai satu negara serumpun, Untan Pontianak merasa terpanggil untuk merawat tali silaturrahim dengan pihak Unimas. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat lebih mengikat hubungan antarperguruan tinggi di dua negara.
Sementara itu, KetuaPanitia Science and Engineering Expedition 2012 Andeka Kusuma mengatakan, ada 15 mahasiswa yang akan menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
"Kami juga akan didamping dosen steering `committe sehingga` total anggota yang akan berangkat sebanyak 28 orang," katanya.
Andeka menjelaskan, ada empat poin yang akan dilakukan berkaitan dengan kegiatan dimaksud. Masing-masing melakukan studi banding dengan Unimas, mempublikasikan hasil perkembangan riset dan kreativitas mahasiswa dalam bentuk seminar, mempromosikan seni budaya Indonesia, serta melatih softskill dan keterampilan mahasiswa.
Dia menjelaskan, saat ini wawasan keilmuan yang didasarkan pada peningkatan kualitas pendidikan dan solusi permasalahan seperti krisis energi semakin dikembangkan.
Dicontohkan program riset dan penelitian serta pertukaran pelajar di antara beberapa negara untuk mengembangkan kemampuan berfikir senantiasa digalakkan. Sektor riset, lanjut Andeka, adalah hal yang paling menarik untuk dikembangkan.
"Berbagai bentuk kreativitas dan inovasi dalam wujud riset terstruktur, metode penelitian dan pembelajaran, produk pengolahan bahan lokal hingga kewirausahaan dapat dilakukan berbagai pihak, diantaranya perguruan tinggi seperti yang akan kami lakukan," katanya.
(A057)