Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal akan mempromosikan potensi Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sekaligus menunjukkan kemajuan yang sudah dicapai daerah itu melalui kegiatan KPDT Expo.
KPDT Expo bertema "Jelajah Raja Ampat, Gelar Seni Budaya dan Potensi Daerah Tertinggal 2012", akan digelar di Pantai Wasai dan Pulau Wayak, 31 Mei hingga 3 Juni 2012.
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Rabu, menjelaskan melalui ajang tersebut diharapkan potensi yang dimiliki Raja Ampat dan kemajuan yang sudah dicapai kabupaten itu bisa ditampilkan ke permukaan sehingga menarik perhatian investor.
Pada 2011, KPDT Expo digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurut Helmy, acara tersebut sukses menggaet investor untuk menanamkan investasi di daerah itu.
"Lombok sekarang berkembang, investasi masuk. Kita harap Raja Ampat juga bisa bergerak cepat menjadi daerah unggulan," kata Helmy.
Menurut Helmy, sebenarnya kalangan pengusaha tertarik untuk menanam investasi di daerah tertinggal, namun mereka kurang memiliki gambaran yang jelas mengenai potensi yang ada di masing-masing daerah tersebut.
Karena itu, melalui ajang KPDT Expo pihaknya ingin menunjukkan potensi tersebut, yang tentunya berbeda-beda antara satu kabupaten tertinggal dengan kabupaten yang lain.
Sementara itu Bupati Raja Ampat Marcus Wanma mengatakan, saat ini potensi unggulan di daerahnya adalah perikanan dan pariwisata. Namun banyak potensi lain yang bisa digarap, termasuk pertambangan dan perkebunan.
"Kami berharap kegiatan KPDT Expo nanti bisa menarik investor untuk menggarap potensi yang ada di Raja Ampat," katanya.
Untuk menarik perhatian investor, kata Marcus, kabupatennya yang baru berusia sembilan tahun terus berbenah, terutama menyiapkan infrastruktur.
"Kami sekarang memiliki bandara di Wasai, Bandara Marinda, yang sudah siap dioperasionalkan," katanya.
Saat ini pun, kata Marcus, sebenarnya Raja Ampat, yang 80 persen wilayahnya berupa perairan, cukup mudah dicapai meski aksesnya melalui laut.
"Selama ini ada kesan Raja Ampat itu transportasinya susah dan biaya mahal. Kami ingin menghilangkan kesan itu," katanya.
Kabupaten Raja Ampat merupakan pemekaran dari Kabupaten Sorong pada 2003. Sebagai daerah pemekaran keuangan kabupaten itu masih mengandalkan dana perimbangan berupa dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, serta dana otonomi khusus karena pendapatan asli daerah relatif masih kecil.
(S024)