Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dianggap berlebihan dalam memperingatkan sejumlah warung kopi di kawasan pusat kota, seperti di Jalan Gajah Mada agar tutup saat tengah malam.
"Ikon Kota Pontianak salah satunya adalah warung kopi," kata pengusaha muda, Bobby Chrisnawan di Pontianak, Senin.
Ia mengaku mengalami sendiri kondisi tersebut, pada Minggu (22/7) malam. Saat itu, sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak mendatangi warung kopi tempatnya bersantai.
Satpol PP Kota Pontianak mendatangi pemilik dan meminta agar menutup warung kopi, karena sudah pukul 24.00 WIB.
Menurut Bobby, dirinya tahu setelah meminta penjelasan dari pemilik warung kopi mengapa diminta tutup lebih awal.
"Seharusnya, Pemkot membuat semarak suasana di kawasan salah satu Kota Pontianak tersebut," ujar Bobby yang juga Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Kalbar.
Misalnya menghiasi dengan lampu bernuansa Ramadhan atau Lebaran seperti ketupat dan sejenisnya.
"Bukannya malah membuat suasana kota jadi seperti ini. Ramadhan bulan penuh berkah," katanya.
(T011)