Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Bank Muamalat akan menggarap kredit tanpa agunan bagi kelompok nelayan sampai Rp500 juta untuk menggali potensi perikanan di sejumlah daerah.
Wakil Ketua Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto di Jakarta, Jumat mengatakan, tahap pertama kredit tanpa agunan itu akan diberikan kepada nelayan di Sulawesi Selatan, Bali dan Bengkulu, dimana Kadin di daerah akan menjadi penjamin kredit tersebut.
"Satu kelompok nelayan di Sulsel sudah mendapat persetujuan Bank Muamalat dan secara simbolis akan diserahkan pada Rakernas Kadin di Jakarta, 28 September 2012," katanya yang berkunjung ke Redaksi Kantor Berita ANTARA.
Ia menjelaskan, sebagai penjamin kredit, maka Kadin di daerah akan berusaha mencari kelompok nelayan yang benar-benar dipercaya dengan proporsal usaha yang layak.
"Kita akan cari yang bisa dipercaya dan usaha yang layak, karena jika ada tunggakan, maka Kadin daerah harus bertanggungjawab. Inilah bentuk tanggung jawab Kadin untuk menggerakkan ekonomi rakyat ," katanya.
Ia mengungkapkan, ada kemudahan yang diberikan Bank Mualamat yaitu jika ada faktor tak terduga yang membuat kelompok nelayan pendapatannya menurun maka cicilan kredit pokoknya bisa ditunda karena menggunakan kredit syariah.
"Kita sengaja menggunakan kelompok nelayan antara 5 sampai 10 orang dengan asumsi jika ada satu orang yang sakit tidak bisa melaut maka cicilan kredit bisa ditutupi pendapatan dari rekannya yang lain," katanya.
Kredit tanpa agunan itu secara berkelompok itu, menurut Yugi, merupakan salah satu solusi agar nelayan bisa lebih sejahtera karena bisa memiliki kapal penangkap ikan sendiri dan mempunyai peralatan yang memadai untuk menggali sumber daya perikanan yang melimpah.
"Kami tidak menargetkan jumlah kredit yang disalurkan, tetapi mana yang layak dan dipercaya pasti akan mendapatkan kredit itu," katanya.
(B013)
Kadin-Muamalat Bersama Garap Kredit Nelayan Tanpa Agunan
Jumat, 21 September 2012 19:48 WIB