Pontianak (Antara Kalbar) - PT Angkasa Pura II akan menambah ketebalan landasan pacu di Bandar Udara Supadio Pontianak untuk memperkuat kemampuan menerima pendaratan pesawat Boeing 737-800 dan 737-900, serta Airbus A320.
"Rencananya, akan ditambah ketebalannya 10 centimeter di sepanjang landasan," kata General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak Chandra Dista Wiradi di Pontianak, Senin.
Saat ini, landasan pacu Bandara Supadio Pontianak kemampuannya di kisaran 43 Pavement Classification Number (PCN). Penebalan landasan pacu itu akan menambah kemampuannya menjadi di kisaran 48-49 PCN.
Ia mengatakan lebar dan panjang Bandara Supadio saat ini masing-masing 30 meter dan 2.250 meter.
Menurut Chandra, Bandara Supadio sebenarnya layak didarati pesawat jenis Boeing 737-800 NG, 737-900 ER, atau Airbus A320.
Namun, karena kekuatan dari landasan pacu terbatas, maka beban maksimal pesawat tersebut harus dikurangi.
"Kalau pun didarati pesawat-pesawat jenis tadi, sekitar 80 persen dari beban maksimalnya," kata Chandra yang ikut membangun Bandara Kuala Namu di Sumatra Utara.
Namun, katanya, kalau sudah dilakukan penebalan, Bandara Supadio dapat didarati Boeing 737-800 NG, 737-900 ER, atau Airbus A320 dengan kapasitas 95 persen dari beban maksimal pesawat.
Ia membandingkan dengan sejumlah bandara lain di Indonesia, seperti Husin Sastranegara di Bandung yang mempunyai panjang landasan 2.220 meter, namun dapat didarati pesawat jenis Boeing 737-800 NG karena kemampuan landasannya mencapai 53 PCN.
Selain itu, Bandara Sultan Thaha Jambi mampu didarati pesawat Boeing 737-900 ER meski panjang landasan 2.220 meter dan lebar 30 meter.
"Tetapi PCN-nya, hampir 60," kata Chandra.
Ia mengatakan Bandara Supadio Pontianak terbilang bandara yang menggunakan landasan lama.
"Dibangun mulai zaman Jepang, sepanjang 800 meter. Letak landasan lama ini berada tepat di depan terminal penumpang sekarang," kata dia.
Terbatasnya kemampuan Bandara Supadio membuat rencana rombongan Wakil Presiden Boediono yang melakukan kunjungan ke Korea Selatan untuk singgah, dibatalkan.
Pada pertengahan Januari lalu, sudah dilakukan perbaikan di lokasi landasan lama yang terbilang "lemah".
Ia menargetkan pada awal Maret, penambahan aspal di landasan pacu dapat dimulai dengan target selesai November mendatang.
Selama ini, maskapai yang menggunakan Bandara Supadio cenderung memakai pesawat Boeing 737-200, 737-500, atau 737-400 yang paling besar. Pesawat-pesawat tersebut dibuat antara 1991-1999.
"Kalau pesawat yang digunakan semakin baru, tentu biaya operasionalnya lebih rendah dengan tingkat keselamatan lebih baik," katanya.
Saat ini, setidaknya ada tujuh maskapai yang menggunakan Bandara Supadio Pontianak setiap hari dengan tujuan Jakarta, Ketapang, Batam, Yogyakarta, dan Kuching.
T011
Angkasa Pura Tambah Ketebalan Aspal Bandara Supadio
Senin, 25 Februari 2013 17:36 WIB
landasan pacu Supadio dibangun mulai zaman Jepang, sepanjang 800 meter..