Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji berharap, keberadaan LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) dapat meminimalisir terjadinya praktik korupsi di Indonesia yang sudah cukup mengakar tersebut.
"Saat ini, tiada hari tanpa berita korupsi, karena korupsi sudah masuk pada semua lini, yang setiap hari diberitakan, baik oleh media, cetak, elektronik dan online," kata Sutarmidji dalam sambutannya pada pembukaan Diklatpim Nasional LAKI oleh KPK di Pontianak, Kamis.
Sutarmidji menjelaskan, keberadaan LSM LAKI diharapkan, bisa mengawasi, mengontrol sehingga mencegah terjadinya praktik-praktik korupsi yang bisa saja terjadi dari hal-hal yang paling kecil.
"Saya berharap, anggota LAKI untuk terus melakukan perjuangan, sehingga bisa membuat lembaga tersebut semakin kredibel, dan negara Indonesia semakin lebih baik kedepannya," ujar Sutarmidji.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak menambahkan, pembuat kebijakan sangat berperan dalam mencegah praktik korupsi, karena tanpa peran serta para pengambil kebijakan itu mustahil, selain itu juga perlu penggiat-penggiat seperti LAKI untuk mengawal dan mencegah praktik korupsi di Indonesia.
"Sebenarnya Indonesia sudah sangat sejahtera, asalkan anggaran yang ada digunakan sesuai alokasinya," ujar Sutarmidji.
Sutarmidji menambahkan, ada empat daerah yang disarankan untuk tempat belajar oleh Mendagri, kepada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia, tetapi keempat-empatnya masuk penjara, sekarang 198 daerah yang belajar di Pontianak tahun 2012. "Dikhawatirkan saya juga ikut masuk penjara," kata Sutarmidji sambil bercanda diharapkan puluhan anggota LAKI yang mengikuti Diklatpim Nasional itu.
Untuk melakukan hal yang baik, menurut Sutarmidji, dampaknya tidak akan disenangi orang lain, karena mengubah pola pikir orang yang senangnya menggelembungkan anggaran, dan boros sangat sulit.
"Saya bekerja dengan sistem dan aturan, dan bukan tugas saya membuat semua orang senang," ujarnya.
Ketua Umum DPP LAKI Burhanuddin Abdullah menyatakan, Diklatpimnas yang diikuti oleh seluruh pengurus LAKI se-Indonesia guna memberikan pendidikan terkait pencegahan terhadap praktik korupsi di Indonesia.
"Kami siap mengawasi setiap pembangunan dan penganggaran agar tidak di korupsi," ujarnya.
Ia berharap, dengan Diklatpimnas tersebut, maka pemimpin LAKI disetiap provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, punya kepemimpinan yang bisa mengawal dan mencegah praktik korupsi, sehingga bisa menjadi keteladanan masyarakat.
(A057)