Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat memperkirakan kebutuhan anggaran untuk membenahi saluran irigasi dan sarana pelengkap lainnya guna menunjang sektor pertanian mencapai Rp1,5 triliun.
"Dana tersebut untuk perbaikan saluran irigasi, embung-embung, pompa, maupun pembenahan di daerah rawa," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Hazairin di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, saat ini luas areal yang dijadikan lahan persawahan di Kalbar berkisar 400 ribu hektare. Sedangkan yang sudah dilengkapi dengan saluran irigasi baru sekitar 30 persen atau 120 ribu hektare.
"Angka tersebut dengan acuan dua kali panen dalam setahun, atau lahan yang dimanfaatkan dan sudah mempunyai saluran irigasi sekitar 60 ribu hektare," ujar dia.
Ia menambahkan, saluran irigasi untuk areal seluas sekitar 250 ribu sampai 300 ribu hektare lahan masih membutuhkan perbaikan.
Terkait upaya mendukung pencapaian swasembada beras, Pemerintah Provinsi Kalbar berharap adanya percepatan pembangunan saluran irigasi.
"Kalau dalam setahun bisa terwujud, sangat mendukung perkembangan sektor pertanian di Kalbar," kata dia.
Namun, ia mengungkapkan untuk sarana irigasi dan sarana pendukung lainnya, berada di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum.
"Dananya nanti melalui Pekerjaan Umum, dan diusulkan melalui Pertanian," kata Hazairin.
Gubernur Kalbar Cornelis saat Pekan Daerah IX Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di Bengkayang, Kamis (2/5), mengakui dibutuhkan reformasi agraria untuk menunjang sektor pertanian.