Jakarta (Antara Kalbar) - Dewan Pers menyarankan Forum Pemimin Redaksi (Pemred) agar selalu berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya agar tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
"Hal-hal yang terjadi pada Pertemuan Puncak Forum Pemred di Bali tersebut merupakan sinyalemen bagi mereka agar lebih berhati-hati dalam menjalankan kesehariannya," kata Ketua Dewan Pers Bagir Manan di kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, usai melangsungkan rapat tertutup dengan delegasi Forum Pemred, Selasa.
Menurut dia, terdapat kekhawatiran dari forum tersebut akan mengalami politisasi, terlebih saat ini mendekati masa pemilihan umum dan pemilihan presiden.
Dia juga menyarankan penghentian prasangka buruk apabila Forum Pemred terbukti tidak mengalami politisasi. Akan tetapi, sejauh ini Bagir belum melihat terjadinya politisasi di forum tertinggi para pemred se-Indonesia tersebut.
"Sejauh ini yang muncul ke permukaan adalah tidak adanya politisasi di forum itu. Semoga itu memang benar adanya sehingga mampu mempertahankan citra pers yang independen," katanya.
Disinggung masalah independensi media dengan datangnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Forum Pemred itu, Bagir mengatakan kunjungan presiden tersebut merupakan upaya menghormati media dan sesuatu yang lumrah terjadi.
"Presiden SBY ingin menghormati media dengan datang ke acara itu dan tidak ada muatan politis. Hal tersebut merupakan hal lumrah yang dilakukan presiden sebagaimana dia mendatangi peringatan Hari Pers Nasional, hari ulang tahun Rakyat Merdeka dan media lainnya," kata dia.
Terkait penggalangan dana dalam membiayai Pertemuan Puncak Forum Pemred, Dewan Pers meminta Forum Pemred dapat mempertanggungjawabkan penggalangan dan penggunaan dana kepada publik.
Terdapat pihak yang mempertanyakan nilai independensi dari Forum Pemred setelah penyelenggaraan pertemuan antarpemred se-Indonesia itu mendapati sejumlah protes dari hadirin terkait donatur fasilitas penyelenggaraan acara dan juga agenda pertemuan yang tidak sesuai rencana awal.
(I. Sulistyo)