Pontianak (Antara Kalbar) - Sopir oplet angkutan dalam Kota Pontianak mengeluhkan sepinya penumpang dalam beberapa tahun terakhir sehingga terkesan "mati suri" karena semakin hari jumlah penumpang semakin sepi, kata Rusdi (35) salah seorang sopir oplet Seroja.
"Dahulunya angkutan oplet di Kota Pontianak sempat menjadi primadona, sekarang masyarakat sebagian besar sudah menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian atau menuju suatu tempat," kata Rusdi di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan hasil Rp50 ribu per hari sudah sangat sulit, karena banyak waktu habis hanya untuk antre.
"Saat ini kami dari pagi hingga sore harus ngantre untuk mendapatkan penumpang, sehingga hanya bisa empat hingga lima kali putaran, dengan penghasilan sebesar Rp50 ribu per hari membuat ekonomi semakin sulit," kata Rusdi yang sudah belasan tahun sebagai sopir oplet itu.
Hal senada juga diakui oleh Azis (30) yang sudah sepuluh tahun sebagai sopir oplet. Ia berharap, ke depannya jumlah penumpang yang menggunakan oplet masih tetap ramai seperti di kota-kota besar di Indoensia lainnya.
Nurul H
(A057)
Sopir Oplet Pontianak Keluhkan Sepi Penumpang
Jumat, 19 Juli 2013 14:50 WIB