Jakarta (Antara Kalbar) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan keyakinannya bahwa laju inflasi pada 2013 akan terkendali sekitar 7,2 persen dengan pengimplementasian beberapa kebijakan dan strategi.
"Dalam dialog kebijakan tadi agenda khusus yang dibicarakan terkait dengan inflasi. Sebagaimana diketahui pemerintah telah mencanangkan inflasi itu ada di kisaran 7,2 persen pada 2013, dan kami yakin itu akan tetap terkendali," kata Agus di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut dia sampaikan usai melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Menurut Agus, BI akan terus melakukan survei perkembangan harga setiap pekan di 20 kota yang merupakan langkah pengawasan terkait dengan pengendalian inflasi.
"Kami melihat bahwa sampai dengan pekan ketiga, inflasi bisa mencapai titik tertinggi pada 8,0 persen. Namun, kita masih ada waktu satu minggu untuk melihat kondisi dan berupaya mengendalikan inflasi itu," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa titik inflasi tertinggi pada 8,0 persen itu merupakan tingkat inflasi "year on year" (YoY).
Walaupun demikian, Agus meyakini pada pekan keempat, laju inflasi dapat lebih terkendali dengan pelaksanaan beberapa kebijakan dan strategi oleh pemerintah.
"Delapan persen itu cukup tinggi, tetapi kita lihat hasil dari kebijakan dan strategi untuk menangani inflasi itu tentu akan membuat inflasi lebih terkendali," katanya.
"Sehingga angka inflasi yang diperkirakan bisa mencapai kisaran delapan persen, itu bisa disesuaikan dengan rencana menjadi 7,2 persen," tambahnya.
Gubernur BI mengatakan bahwa pada rapat koordinasi tersebut para menteri yang hadir telah menyampaikan beberapa pemaparan, diantaranya dari segi perdagangan, pertanian dan perhubungan.
"Misalnya, dari perdagangan itu yang paling konkret mengenai komoditas yang harganya cenderung meningkat tajam, seperti bawang merah, daging dan cabai," jelasnya.
Dia mengatakan dari pihak Kementerian Perdagangan sudah menjelaskan tentang intervensi yang akan dilakukan untuk mengendalikan harga, salah satunya dengan operasi pasar.
Terkait 'outflow' dana investor akibat inflasi yang diperkirakan dapat mencapai titik tertinggi pada 8,0 persen, Agus menilai tren sekarang ini cenderung pada masuknya investor dengan melihat perkembangan terakhir.
"Saya kira dinamika ekonomi akan membuat para investor bisa menetapkan posisinya karena yang mereka lihat adalah imbal hasil di Indonesia itu menunjukkan suatu peningkatan yang cukup tinggi. Maka mereka juga melihat harga-harga cukup murah," jelasnya.
BI Yakini Inflasi 2013 Terkendali 7,2 Persen
Kamis, 25 Juli 2013 13:44 WIB