Pontianak (Antara Kalbar) - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mencatat jumlah uang beredar hingga minggu ke dua Ramadhan 2013 turun 53,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Menurut Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalbar Hilman Tisnawan saat dihubungi di Pontianak, Minggu, uang yang diedarkan itu untuk memenuhi permintaan perbankan dan masyarakat melalui kegiatan penarikan uang dan penukaran uang.
Hilman mengatakan, penurunan tersebut kemungkinan karena pada 2013, Ramadhan jatuh awal Juli, sedangkan 2012, awal Ramadhan jatuh pada akhir bulan, katanya.
Pada akhir bulan, lanjut Hilman Tisnawan, ada momen rutin perbankan melakukan penarikan uang dalam jumlah besar di Bank Indonesia. Misalnya untuk pembayaran gaji.
Berdasarkan data Bank Indonesia, Rp192.520 juta uang kertas yang ditarik bank hingga pertengahan Ramadhan 2013, sedangkan uang logam Rp225 juta sehingga totalnya Rp192.745 juta. Sedangkan tahun lalu pada periode yang sama, uang kertas yang ditarik perbankan Rp433.520 juta, uang logam Rp424 juta dan totalnya Rp433.644 juta.
Bayaran non bank atau uang yang ditarik internal Bank Indonesia, Rp300 juta, tahun lalu Rp337 juta. Uang yang ditukar masyarakat, untuk uang kertas Rp5.504 juta, uang logam Rp321 juta, total uang yang ditukar Rp5.825 juta. Sementara tahun lalu, penukaran uang tercatat Rp6.269 juta uang kertas, uang logam Rp448 juta sehingga total uang yang ditukar Rp6.717 juta.
Secara keseluruhan, uang yang diedarkan hingga pertengahan Ramadhan 2013 sebanyak Rp204.870 juta dan tahun lalu periode yang sama Rp440.699 juta.
Sementara untuk jenis pecahan, uang pecahan besar paling banyak diminati Rp100.000, diikuti Rp20.000 dan Rp5.000. Sedangkan untuk uang pecahan kecil, peringkat pertama pecahan Rp2.000, ke dua Rp5.000 dan ke tiga Rp10.000.
Jumlah Uang Beredar di Kalbar Turun 53 Persen
Minggu, 28 Juli 2013 11:08 WIB