Sintang (Antara Kalbar) - Proses seleksi penerimaan guru kontrak yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang ternyata menyimpan kisah Kepala Dinas Pendidikan dicoba disuap.
Dari pelamar calon guru kontrak yang mendaftar mencapai 717 orang, ada di antaranya yang mendatangi dengan berbagai maksud, sampai salah satunya ada yang mencoba menyuap untuk bisa diterima dalam formasi guru kontrak ini yang tersedia untuk 75 orang itu. Tapi syukurnya Kadisdik Kabupaten Sintang YAT Lukman Riberu menagku tidak tergoda dengan sogokan yang akan diberikan pelamar guru kontrak itu.
“Dalam penerimaan guru kontrak ini pasti ada yang puas dan ada yang tidak puas, tapi kami melaksanakan sesuai kriteria yang ada. Bahkan ada peserta yang datang pada saya minta tolong dan ada yang mau menyogok saya, tapi saya tidak mau karena saya tidak mau tercoreng dengan hal-hal yang demikian,†cerita Lukman.
Lukman menegaskan Disdik Sintang telah melaksanakan penerimaan guru kontrak sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Peserta yang belum lulus silakan melamar lagi jika ada pembukaan guru kontrak atau CPNS di tahun depan. Sementara peserta yang telah diterima wajib melaksanakan tugasnya. “Peserta yang sudah diterima ini akan mengikuti pembekalan pada 10 Oktober ini,†katanya.
Diungkapkannya, penerimaan guru kontrak yang hanya 75 orang terdiri dari 12 guru SD, 52 guru SMP, lima guru SMA dan enam guru SMK terbilang sedikit jumlahnya sebab kekurangan guru di Kabupaten Sintang sangat banyak jumlahnya. Baik guru SD, SMP maupun SMA/SMK.
Dikatakan Lukman penerimaan guru kontrak ini sebagian besar untuk guru SMP dan SD karena banyak SMP baru yang sudah dibuka termasuk SMP yang didanai Pemerintah Australia tapi belum memiliki tenaga guru.
“Dalam pendirian SMP yang didanai Australia ini, Pemkab Sintang berkewajiban menyediakan tenaga guru. Inilah sebabnya kami membuka penerimaan guru kontrak,†tuturnya.
Lukman mengungkapkan dengan pembukaan SMP dan SMA baru yang jumlahnya 20–an sekolah, dibutuhkan banyak tenaga guru untuk SMP dan SMA.
Sementara dalam penerimaan guru PNS nanti, tidak ada formasi untuk guru SMP. Karena itu, lanjut Lukman, pihaknya mengharapkan jika ada penerimaan CPNS di tahun depan pemerintah pusat sebaiknya memprioritaskan formasi untuk guru SMP dan SMA. Sebab untuk sekolah-sekolah baru yang sudah dibuka, paling tidak sedikitnya membutuhkan enam guru PNS atau guru kontrak. Sekarang ini baru terpenuhi dua guru, itupun dari guru kontrak. Sisanya merupakan guru honorer dari dana BOS.
“Dinas pendidikan pun sudah membuat analisis ke depan untuk kebutuhan guru PNS di Kabupaten Sintang,†katanya.