Sintang (Antara Kalbar) - Kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Sintang semakin memprihatinkan. Dari 2.800 km panjang jalan kabupaten, 80 persennya dalam kondisi rusak karena sebagian besar permukaan jalan tersebut merupakan jalan tanah dan hanya sekitar 20 persennya yang beraspal.
Plt Kepala Dinas PU Kabupaten Sintang, Askiman menyampaikan otomatis permukaan jalan yang ada tidak akan tahan terhadap perubahan cuaca. Parahnya lagi kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan tersebut tampaknya belum mendapat perhatian dari Pemkab Sintang. Kebijakan APBD 2014 masih belum memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan.
“Tahun 2014, pembangunan infrastruktur jalan paling hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat. Dari APBD Sintang tidak ada anggarannya,†ungkap Askiman.
Ia mengatakan jika di tahun 2014, Sintang mendapatkan DAK Rp30 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan, dengan penanganan fungsional Rp300 juta per km, maka perbaikan jalan yang mampu ditangani hanya sepanjang 100 km.
“Jika 100 km yang ditangani secara fungsional, asal bisa lewat, setelah selesai tidak lama kemudian rusak kembali maka akan susah untuk ditangani kembali,†katanya.
Askiman berpendapat perlu ada kebijakan yang tepat dengan manajemen kerja yang tepat untuk mengatasi persoalan kerusakan infrastruktur jalan ini. “Kalau tidak maka persoalan kerusakan jalan tidak akan selesai,†ujarnya.
Askiman menyampaikan target pertumbuhan ekonomi yang diprogramkan Pemkab Sintang sebesar 6,33 persen sudah sangat baik. Tapi target tersebut perlu daya dukung infrastruktur yang juga cukup.
“Jika saja target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,33 persen dibantu dengan menganggarkan pembangunan infrastruktur jalan sebesar 10-15 persen dari anggaran yang ada maka saya yakin pertumbuhan ekonomi bisa dua kali lipat dari target yang ada,†kata Askiman.
Ia menegaskan tingkat pertumbuhan ekonomi atau apapun, paling utama ialah persoalan jalan. “Kalau jalannya masih hancur lebur semua tidak akan bisa jalan,†tegas dia.
Infrastruktur Jalan di Sintang Memprihatinkan
Senin, 28 Oktober 2013 14:23 WIB