Surabaya (Antara Kalbar) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar minta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersabar jika hendak meminang Jusuf Kalla sebagai calon presiden untuk bersaing pada Pemilihan Presiden yang dijadwalkan berlangsung Juli 2014.
"Kami minta PKB bersabar dulu jika mau mengusung Jusuf Kalla jadi calon presiden. Kami berharap PKB tidak merusak sistem yang sudah ada hanya demi menaikkan elektabilitas partai," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu, Ridwan Hisjam, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Nama Jusuf Kalla selama ini memang disebut-sebut bakal menjadi calon presiden dari PKB. Selain JK, nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfudz MD dan Raja Dangdut Rhoma Irama juga digadang-gadang maju dari partai yang didirikan mantan Presiden Abdurrahman Wahid itu.
Untuk memagari agar Jusuf Kalla tidak kemana-mana, Golkar sudah menyiapkan tugas kepada ketua umum PMI itu demi kemenangan pada Pemilihan Umum Legislatif. DPP Golkar memberi tugas kepada Jusuf Kalla untuk menjadi juru kampanye nasional wilayah Jatim.
"Saya sudah minta kepada beliau menjadi juru kampanye nasional Partai Golkar di wilayah Jawa Timur. Selaku kader senior, beliau wajib mau," kata Ridwan yang mengaku sampai saat ini belum menerima jawaban dari Jusuf Kalla.
Kendati demikian, pihaknya yakin Jusuf Kalla tidak akan menolak, bahkan dengan senang hati mengemban tugas memenangkan Golkar, khususnya di Jatim. Selain pernah menjabat Ketua Umum DPP, Jusuf Kalla juga terbukti sukses selama menjadi Wakil Presiden RI periode 2004-2009.
"Dulu Akbar Tanjung juga pernah melakukan hal serupa, yakni turun langsung saat pemilu legislatif. Saat itu kebetulan ketika era Golkar dipegang Ketua Umum Jusuf Kalla," kata Ridwan Hisjam yang di Jatim ditugasi sebagai Koordinator Provinsi Pemenangan Pemilu itu.
Dipilihnya Jusuf Kalla di Jatim bukannya tanpa alasan. Menurut RH, panggilan akrab Ridwan Hisjam, Jusuf Kalla merupakan sosok yang dikenal dekat dengan ulama dan kiai di provinsi itu. Terlebih setelah pihaknya berkeliling 38 daerah, diketahui Jusuf Kalla tetap dicintai.
"Pendukung Jusuf Kalla banyak dari kalangan Nahdlatual Ulama (NU), khususnya kiai-kiai dan ulama. Ini yang harus diperhatikan dan kami harap tidak ada partai lain yang mengganggu," kata dia.
Dalam kunjungan ke Surabaya, Jumat (8/11), Jusuf Kalla membantah telah berkomunikasi intensif dengan PKB, apalagi bertemu dengan jajaran pengurusnya. Ia mengaku hanya mendengar dari sejumlah media dan berterima kasih jika memasukkan namanya dalam daftar calon presiden.