Pontianak (Antara Kalbar) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah memperkirakan nilai inflasi pada Februari berdasarkan data year on year (yoy) berada di bawah angka 8 persen.
"Kalau kondisinya terus bagus, inflasi pada akhir tahun nanti bisa dibawah angka lima persen," kata Halim Alamsyah saat seminar di Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Jumat.
Namun ia mengakui, untuk nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergejolak dan dipengaruhi berbagai faktor termasuk eksternal.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 5,8 persen hingga 6 persen.
Menurut dia, kalau kondisi tersebut didukung kinerja ekspor yang terus meningkat serta inflasi menurun, suku bunga perbankan dapat turun pada tahun depan.
"Kalau situasi 2014 tetap berlangsung baik, tahun 2015 tidak menutup kemungkinan suku bunga bakal turun," ujar dia.
Ia melanjutkan, kondisi itu membuat normalisasi kebijakan moneter akan berlangsung lebih cepat.
Halim Alamsyah mengatakan, BI mempunyai tugas dalam menjaga stabilitas moneter. Salah satunya dengan menjaga inflasi. Di daerah, dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Inflasi, lanjut dia, sangat penting karena mempengaruhi kehidupan masyarakat. "Inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat dan meningkatkan kemiskinan," ujar dia.
Sehingga, kata Halim Alamsyah, menurunkan inflasi sama dengan menurunkan kemiskinan.
BI: Inflasi Februari Diprediksi di Bawah 8 Persen
Jumat, 14 Februari 2014 16:28 WIB