Sintang (Antara Kalbar) - Ketua Forum Asosiasi Pedagang Pasar Sayur dan UKM Sungai Durian, Samsudin Jagat menilai program pembangunan ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan Pemkab Sintang selama ini tidak memiliki sasaran yang jelas.
Dikatakannya, sebagai contoh program pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dilaksanakan Pemkab Sintang tidak memiliki sasaran yang jelas.
“Dalam melaksanakan program pengembangan UKM pun Pemkab Sintang tidak pernah melibatkan forum-forum UKM yang telah terbentuk sehingga program tersebut tidak jelas sasarannya,†ujarnya.
Samsudin mendesak Pemkab Sintang dalam membangun ekonomi kerakyatan harus mengedepan kepentingan masyarakat. “Dalam melaksanakan program-program UKM sudah seharusnya forum-forum UKM yang ada dilibatkan,†katanya.
Dia melihat program-program UKM seperti bantuan permodalan seringkali salah sasaran. Karena itu, ke depan Pemkab Sintang diharapkan benar-benar memperhatikan perkembangan UKM-UKM yang ada dengan memberikan bantuan permodalan.
“Selama ini UKM-UKM yang seringkali kesulitan mendapatkan bantuan permodalan akhirnya terpaksa harus meminjam modal di Bank 47,†ujarnya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman berjanji akan fokus dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan membantu tumbuh dan berkembangnya UKM-UKM yang ada di Kabupaten Sintang.
Dia mengatakan pihaknya di tahun ini sedang berupaya melakukan pembinaan UKM-UKM yang ada terutama pembinaan pengemasan produk dari UKM yang ada. “Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Sintang sangat pesat.
Keberadaan UKM dan IKM di Sintang ini sangat membantu pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Keberadaan mereka harus terus dibina dengan memberikan berbagai pelatihan dan permodalan agar usahanya tetap berjalan,†tegasnya.
Sudirman menyampaikan untuk membina UKM dan IKM di Sintang, Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang telah menyiapkan program klinik kemasan. Program ini untuk memberikan pelatihan para UKM dan IKM dalam mempercantik kemasan produk mereka.
Dikatakan Sudirman, selama ini, kendala UKM dan IKM di Kota Sintang seringkali kalah bersaing di pasaran dalam hal kemasan. Sehingga produk yang dihasilkan kurang menarik bagi konsumen untuk membelinya, terutama produk makanan olahan.
Di tahun 2014, lanjut Sudirman, pihaknya akan melaksanakan program klinik kemasan yang akan memberikan pelatihan kepada UKM dan IKM agar kemasan produk mereka menarik sehingga hasil produknya dapat dipasarkan di supermarket. Selain itu, Disperindagkop juga akan membantu UKM dan IKM dalam mengurus legalitas label halal produk mereka. Tahun ini, sudah ada lima UKM dan IKM yang sudah disertifikasi halal.
Mengenai bantuan permodalan UKM, Sudirman mengungkapkan dana bantuan permodalan untuk UKM sangatlah kecil. Namun begitu bagi UKM yang ingin mendapatkan permodalan silahkan saja mengajukannya ke Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang.
Bantuan UKM di Sintang Dinilai Tidak Tepat Sasaran
Minggu, 23 Maret 2014 18:27 WIB