Malang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang Milton Crosby bertemu langsung dengan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir di sela-sela kegiatan Pekan Nasional KTNA ke XIV di Kabupaten Malang Jawa Timur. pada 6 Juni 2014. Pertemuan tersebut berlangsung penuh keakraban, ditambah dengan hadirnya investor asal Belanda yang sengaja datang dalam kegiatan Penas KTNA.
“Saya ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat petani tentang banyak hal sekitar pertanian. Belum puas rasanya kalau keluhan, aspirasi dan kesulitan yang sudah saya dengar dan ketahui dari para petani tidak saya teruskan ke pimpinan level yang lebih tinggi. Ini hanya salah satu upaya kita untuk memperjuangkan kepentingan petani†jelas Milton Crosby, yang juga anggota kehormatan KTNA Pusat dan peraih anugerah tanda kehormatan tingkat tiga bernama Lencana Adhi Bhakti Tani Nelayan Madya.
Bupati Sintang menyampaikan persoalan pupuk yang langka dan mahal di tingkat petani. “Bagaimana mau meningkatkan hasil pertanian kalau pupuk saja langka dan mahal, maka persoalan pupuk harus ada kebijakan nasional untuk mengatasinya,†tegas Milton Crosby.
Selain itu, Bupati Sintang juga menyampaikan bahwa pentingnya membentuk Bank Tani yang bertujuan untuk memberikan fasilitas pinjaman, tabungan, asuransi pertanian dan juga memberikan solusi terhadap masalah pembiayaan proses pertanian.
Menurut dia, di Indonesia memang memiliki beberapa koperasi pertanian tapi kurang berdampak secara sistemik untuk membangun pengelolahan dan menjamin masa depan petani. Dengan adanya Bank tani diharapkan bisa memberikan kontribusi dan solusi untuk menata kembali sistem manajerial sektor pertanian di Indonesia.
Beberapa negara telah membentuk bank khusus pertanian, seperti Malaysia, Thailand, Taiwan, Afrika Selatan, Belanda, Nigeria, dan Perancis.
Negara tetangga Malaysia malah sudah memiliki Bank Pertanian Malaysia sejak tahun 1969. Thailand melalui Bank for Agriculture and Agricultural Corporation (BAAC) yang diberikan mandat untuk melayani kredit kepada rumah tangga petani, telah dibentuk pada tahun 1966. Taiwan dengan Farmer’s Bank of China dan Land Bank of Taiwan. Perancis mempunyai bank pertanian yaitu Credit Agricole. Afrika Selatan melalui Land and Agricultural Development Bank. Belanda telah memiliki bank pertanian yang dikenal dengan nama Rabobank sejak akhir abad ke 19.
Ia juga mengatakan, manajemen usaha tani Indonesia tertinggal hingga 20 tahun dari Thailand dan Malaysia. Bahkan, dengan Korea Selatan yang tertinggal hingga 50 tahun.
"Padahal, Korea, Thailand dan Malaysia belajar usaha budidaya tani pangan dari Indonesia,†katanya.
Di luar negeri seperti Thailand, bank tani ini bukan hanya memberikan modal kerja kepada petani tetapi juga membantu petani dalam hal pemasaran. Jadi bank tani memberikan pinjaman modal kerja serta memberikan infomasi komoditas yang dibutuhkan pasar. Setelah panen langsung laku dengan harga tinggi.
Praktik bank tani sangat mudah. Persyaratannya hanya permohonan petani menyertakan aplikasi budidaya. Jadi apa jenis komuditas yang ingin dibudidayakan dan berapa dana yang diperlukan. Misalkan, petani perlu dana Rp 10 juta untuk biaya budidaya sayuran. Maka bank tani akan mengeluarkan dana Rp 10 juta. Dalam perjanjiannya, petani harus membayar setelah panen sebesar Rp 10 juta ditambah bunga 2 persen.
Bank Tani sebenarnya sudah digagas pada jaman Presiden Sukarno dengan adanya Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1957 Tentang Bank Tani Dan Nelayan yang ditandtangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1957.
Pada waktu itu, Bank Tani dan Nelayan diperuntukan untuk membantu para petani, buruh tani dan nelayan. Dalam upaya untuk meninggikan produksi usaha pertanian, perikanan dan peternakan serta untuk menyempurnakan pengolahan dan penjualan hasil hasilnya, guna mencapai taraf penghidupan yang lebih tinggi. Usaha tambahan dari tani dan nelayan yang terletak di luar lapangan pertanian, perikanan dan peternakan. Melepaskan dan menghindarkan diri dari ikatan woeker dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan usaha-usahanya. membiayai pembelian alat-alat, bahan-bahan yang penting bagi usaha pertanian dalam arti yang luas.
Dalam kesempatan berdiskusi dengan Ketua Umum KTNA Winarno Tohir dan investor asal Belanda tersebut, Bupati Sintang berharap KTNA Pusat memanfaatkan momentum Pekan Nasional KTNA ke XIV di Malang Jawa Timur ini untuk memperjuangkan dua hal diatas kepada pemerintah pusat, paling tidak dalam bentuk rekomendasi dan keputusan penting dalam pelaksanaan Penas KTNA di Malang ini.
Milton Temui Ketum KTNA, Perjuangkan Bank Tani
Minggu, 8 Juni 2014 15:18 WIB