Denpasar (Antara Kalbar) - Setelah selesai mengunjungi sejumlah ikon Kota Surabaya, rombongan tim pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Sekadau melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Pulau Bali. Mulai bergerak pada Minggu malam pukul 19.00 WIB, anggota rombongan tetap tampak memancarkan semangat, walau sudah melakukan perjalanan darat dari Jakarta.
Bus yang membawa rombongan sempat ditilang di kota Probolinggo, Jawa Timur, akibat menyalip kendaraan lainnya, yang dianggap melanggar aturan lalu lintas. Namun bus bisa menyelesaikan masalah tilang dengan jalur "damai" dengan polisi setempat itu.
Bus melaju kembali melewati pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Paiton yang menyuplai listrik untuk Pulau Jawa dan Bali. Ketika diinformasikan dari pemandu Erina Tour bahwa PLTU itu digerakkan menggunakan bahan bakar batu bara yang diambil dari Pulau Kalimantan, terasa "trenyuh", karena kondisi perlistrikan di Pulau Borneo itu masih banyak daerah yang mengalami "byar-pet" atau bahkan masih minim dialiri listrik.
"Kalau saja di tempat kita dibangun PLTU untuk menerangi Kalimantan, mungkin ini ide menarik. Saya rasa ini sudah dipikirkan setiap pemerintahan yang berkuasa, namun realisasinya terkesan seperti anak tiri di pulau Kalimantan. Penerangan byar pet, selalu menjadi kisah klasik setiap harinya," ungkap seorang pembina Paskibra, Ahong, Senin (8/9).
Perjalanan bus berlanjut hingga melintasi alas Purwo. Ada kejadian menarik, di tengah para pekerja melalukan pemasangan kabel bawah tanah seperti kabel Fiber Optik, ternyata di antara mereka ada yang tak sungkan-sungkan menyodorkan kardus atau topi untuk meminta sumbangan pada kendaraan yang melintas pelan akibat pengerjaan tersebut.
Tepat pukul 2.45 dini hari, rombongan paskibra menyebrangi selat Bali dari pelabuhan Ketapang di Banyuwangi menuju Gilimanuk. Standar setiap pengunjung yang datang, kami pun dihentikan oleh petugas untuk diperiksa identitasnya sebelum melanjutkan perjalanan menuju Denpasar untuk sarapan.
Pukul 11.45 Wita rombongan paskibra Kabupaten Sekadau lantas disuguhi arena olah raga air (water sport) di Tanjung Benoa.
Perjalanan mereka pilih menuju objek wisata pulau penyu, dimana penyu merupakan salah satu reptil langka yang sulit dilihat di tempat asal para peserta, terlebih reptil yang hendak kunjungi merupakan salah satu reptil laut.