Bandung (Antara Kalbar) - Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto, mengungkapkan perkembangan industri di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya yang sekarang berkembang pesat meninggalkan Indonesia.
"Peringkat kita kini masih jauh di bawah Singapura, Korea, dan juga Taiwan dalam segi perindustrian," kata Harjanto saat diskusi bertemakan "Perspektif industri kedepan dalam mendukung pemerintahan baru" di Savoy Homan, Bandung, Jabar, Sabtu.
Ia menuturkan, industri Indonesia dalam negeri skala besar dan strategis masih tergantung pada bahan dasar dari luar negeri.
Padahal Indonesia, menurut dia, untuk kebutuhan bahan baku industri dalam negeri sudah dimiliki dan mampu mengolahnya sendiri.
"Ini yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah baru nantinya," kata Harjanto.
Ia berharap, pemerintah baru yang dipimpin Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mampu mengembangkan industri dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan negara lain.
"Pemerintahan Jokowi nanti saya harap mampu untuk melaksankan itu," katanya.
Selain upaya pemerintah baru, kata Harjanto, peran masyarakat juga penting untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Menurut dia, masyarakat dengan menghargai dan bangga terhadap produk dalam negeri diyakini akan menumbuhkembangkan industri di Indonesia.
"Untuk kemajuan perindustrian salah satu kuncinya adalah rasa bangga pada setiap individu bangsa kita akan produk-produk Indonesia, dan rasa bangga itu harus lebih ditingkatkan lagi," kata Hajanto.
Sementara itu, diskusi tentang industri Indonesia tersebut diselenggarakan Komite Relawan Jokowi-JK Jawa Barat yang dihadiri sejumlah masyarakat umum dan pendukung Jokowi-JK.
Industri Indonesia Masih Tertinggal di Asia
Sabtu, 13 September 2014 19:53 WIB