Korban Kebakaran Sanggau Keluhkan UPK dan Hidrant Rusak
Senin, 6 April 2015 7:55 WIB
Sanggau (Antara Kalbar) - Kebakaran 18 ruko dan dua kios di Jalan Ahmad Yani Sanggau, Sabtu lalu masih menyisakan cerita.
Seorang dari pemilik rumah toko (ruko) yang terbakar mengeluhkan terkesan lambannya unit pemadam kebakaran (UPK) merespon laporan mereka.
"Pemadam kebakaran sudah datang depan ruko saya ini, api masih kecil baru berasap. Tahu-tahu mereka masih minta dicarikan kunci (pembuka, red) selang," kata Irine isteri pemilik toko Amerta.
Ia menceritakan, api masih kecil dan berasap mereka sudah memberitahukan kepada UPK. Hanya saja, ketika sampai di lokasi kejadian tak serta merta langsung beraksi memadamkan api, karena ada peralatan yang mesti diperbaiki.
"Pemadam itu semestinya cepatlah. Coba kalau sudah begini, kami tak satu pun barang yang bisa diselamatkan," kenang nya.
Hanya saja Irine enggan mau menyebutkan UPK mana yang dimaksud. Namun, ia tetap menegaskan itu ulah UPK.
Sementara Ketua Citra Hanura Sanggau Zainuri SH meminta agar kedepan koordinasi lintas instansi semakin diperkuat, sehingga begitu ada kejadian serupa bisa diantisipasi dengan sigap.
"Ini dijadikan pelajaran, kedepan mesti semakin diperkuat koordinasinya, bagaimana teknis di lapangan," ujarnya.
Zainuri menyarankan, akankah lebih eloknya jika UPK yang ada, untuk kendali penanganan dan koordinasi di lapangan dipegang oleh Polri atau TNI.
Alasannya, TNI dan Polri tegas serta disiplin, kemudian terlatih dalam hal menangani musibah demikian.
"Saya pikir, bagusnya untuk UPK itu dikendalikan oleh TNI atau Polri, karena instansi ini tegas dan disiplin, kemudian kalau tidakpun koordinasinya dipegang oleh kedua intansi tersebut," ungkapnya.
Sementara Abang Rizal salah seorang warga Ilir Kota Sanggau menyesalkan bak penampung air (hidrant, red) yang berada tepat di depan ruko itu tidak bisa menampung air.
"Ini sudah lama saya omongkan, bak inikan bocor, tolonglah diperbaiki. Tapi sampai sekarang belum juga diperbaiki pemerintah. Nah, begitu ada kejadian begini, baru ribut-ribut," ujarnya.
Ia berharap kejadian itu menjadi pelajaran dan bahan koreksi bagi semua kalangan. Termasuk juga untuk melaksanakan perbaikan terhadap bak penampung air yang berada disamping lapangan sepak bola Rawa Bakti itu.
Pantauan di lapangan, petugas UPK terlihat berjibaku untuk memadamkan si jago merah dari berbagai arah. Bahkan hingga api padam, petugas pemadam masih menyemprotkan puing-puing agar tidak menimbulkan kebakaran susulan.
Sementara pada hari kedua kejadian, Minggu (5/4), titik api kecil dan asap masih terus keluar dari material yang terbakar di bangunan ruko tersebut. Petugas UPK terlihat menyemprotkan air, guna antisipasi kebakaran susulan.
“Saya lihat dari malam sampai sekarang ini, masih ada api kecil-kecil dan asap pun tebal, petugas masih menyemprotkan air terus," ujar Wawan, warga kota Sanggau di lokasi kejadian.
Tim Inafis Polda Kalbar juga telah turun ke lapangan melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan beberapa sisa material sebagai bahan bukti.
Selain itu, alat berat jenis eksavator juga sudah ada di lokasi kejadian, membantu memadamkan api dengan cara membolak balik material masih terbakar. Lokasi kebakaran itu menjadi tontonan warga, sehingga mengganggu akses lalu lintas.