Jakarta (Antara Kalbar) - Puluhan pelajar dari 20 negara termasuk tuan rumah Indonesia yang mewakili semua benua meramaikan Festival Internasional Bahasa dan Budaya (IFLC) ke-13 yang akan berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (11/4).
"Lewat festival ini, kami ingin mempersatukan dunia di tengah budaya dan bahasa antarbangsa yang berbeda supaya kita bisa ikut menciptakan perdamaian dunia," kata Didin Sopandi, juru bicara panitia penyelenggara IFLC, di Jakarta, kemarin.
Menurut Didin, para pelajar dari Indonesia dan negara-negara seperti Turki, Ukraina Jerman, Albania, Australia, Ethiopia, Filipina, Georgia, Kamboja, Kazakstan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Tajikistan, Tunisia, Yordania dan Vietnam ini, membawa semangat perdamaian.
"Karenanya, motto yang kita usung adalah Colour Of The World (warna dunia)," kata pria yang menempuh pendidikan sarjana bidang biologi dari Universitas Indonesia dan kini aktif mengajar di SMA Semesta Semarang ini.
Dia mengatakan Indonesia baru pertama kali menjadi tuan rumah kegiatan internasional yang digagas lembaga pendidikan Turki dan penyelenggaraannya sudah memasuki tahun ke-13.
Delegasi Indonesia yang diperkuat sedikitnya 50 orang pelajar dari sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah, akan menampilkan Tari Saman dari Aceh.
Sebagai bagian dari rangkaian program IFLC di Jakarta itu, delegasi yang terdiri atas sepuluh orang berkunjung ke Kantor Berita Antara. Mereka diterima Kepala Divisi Pemberitaan Internasional dan Ekonomi Bambang Purwanto dan Sekretaris Perusahaan Iswahyuni.
Pada kesempatan itu, Bambang Purwanto menjelaskan tentang sejarah serta peran dan fungsi kantor berita nasional yang didirikan Adam Malik bersama sejumlah pemuda pejuang Indonesia pada 13 Desember 1937 itu kepada para peserta.
Alla Soroka, peserta dari Ukraina, dan Jasnitha, peserta asal Malaysia, mengaku senang dapat berpartisipasi dalam acara yang akan dilangsungkan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 11 April pukul 13.30 sampai 16.30 WIB itu.