Sumater Selatan (Antara Kalbar) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan harga gabah kering di tingkat petani rendah dapat menyebabkan petani kehilangan semangat untuk menanam padi.
"Petani sudah lelah menanam padi, tetapi sewaktu dijual harganya rendah kan bisa membuat dia demotivasi, masalah ini harus jadi perhatian pemerintah," kata Menteri Andi Amran Sualiman saat kunjungannya ke Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Senin.
Melalui dialog langsung Menteri Pertanian dengan beberapa petani di Desa Talang Giring, Kabupaten OKU Timur harga gabah kering petani pada kisaran Rp3.300 hingga Rp3.500.
Harga tersebut di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp3700/kilo.
Dia mengatakan hal ini tidak sesuai dengan harga beras dipasaran yang tinggi, tetapi petani hanya mendapat untung sedikit.
Harga gabah yang rendah tersebut disebabkan oleh pasokan yang melimpah pada saat panen raya dan serapan dari Bulog yang sedikit.
Untuk itu Menteri Pertanian akan membicarakan masalah ini kepada Bulog dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk meningkatkan penyerapan beras oleh Bulog sehingga tidak ada lagi harga gabah di tingkat petani yang tidak sesuai dengan HPP.
Bupati OKU Timur Herman Deru mengatakan dari 500 ribu ton gabah kering yang dihasilkan oleh OKU Timur Bulog hanya menyerap sekitar 35 ribu ton saja.
"Karena daya serap Bulog sedikit terpaksa kami menjadi marketing sendiri menjualnya ke tengkulak beras," kata dia.