Riyadh (Antara Kalbar) - Gencatan senjata setelah berpekan-pekan bombadermen koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman mulai efektif Selasa malam waktu setempat, namun koalisi memperingatkan milisi Houthi bahwa mereka akan melancarkan serangan lagi begitu ada pelanggaran.
"Tepat sekali. Jam 11", kata juru bicara koalisi Brigjen Ahmed al-Assiri ketika ditanyai apakah gencatan senjata telah mulai jam 11 malam waktu setempat (03.00 dini hari WIB lalu).
"Kami berkomitmen untuk menghormatinya," kata dia, namun koalisi akan melanjutkan kegiatan intelijen, pengintaian dan pengawasan.
"Kami akan siap bereaksi terhadap setiap pelanggaran atas jeda ini," kata dia kepada AFP. "Kami tegas sekali. Jika mereka tak menghormatinya, kami akan melanjutkan (serangan)."
Koalisi Arab mengintensifkan serangan udaranya dengan melancarkan sekitar 130 sorti dari Jumat sampai Sabtu, setelah mengumumkan pemberontak telah melintasi garis merah dengan serangan mortir dan roket ke Arab Saudi.
Serangan itu telah menewaskan 12 orang di pihak Saudi di perbatasannya sejak pekan lalu.
Zona larangan laut yang diterapkan koalisi Arab tetap berlaku di sekitar Yaman. Assiri mengatakan sebuah kapal Iran yang membawa bantuan ke Yaman mesti berlabuh di Djibouti di tanduk Afrika.
"Mereka bisa memberikan bantuan itu ke PBB di sana," kata dia.
Pentagon belum lama ini mengaku menjejak kapal Iran itu setelah Tehran menyatakan akan mengirimkan kapal perang untuk mengawal kapal bantuan ke Yaman.
Juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren memperingatkan Iran untuk tidak merusak gencatan senjata.