Pontianak (Antara Kalbar) - TNI Angkatan Laut akan membangun Pangkalan TNI-AL (Lanal) di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, guna memperkuat pertahanan laut di wilayah perbatasan Indonesia.
Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya TNI Widodo dan rombongan yang didampingi Wakil Bupati Sambas Pabali Musa meninjau lokasi yang akan dijadikan Markas Komando di tepi Jalan Raya Sambas, Kecamatan Subah, serta meninjau lokasi yang akan dijadikan Pangkalan Militer AL di Kecamatan Paloh, Rabu (8/7).
"Kunjungannya saya kali ini untuk mengecek kesiapan terakhir peresmian Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Lantamal) di Pontianak dan rencana pembangunan Lanal di Sambas," kata Widodo di Pontianak, Rabu malam.
"Sebetulnya dalam kunjungan ini dilakukan oleh Kasal, namun karena beliau ada kegiatan dengan Presiden, maka diwakilkan kepada saya," ujarnya.
Menurut dia, Lanal Pontianak akan ditingkatkan statusnya menjadi Lantamal IV minggu keempat Juli 2015. "Maka dengan demikian pula yang sebelumnya dikomando oleh setingkat kolonel akan menjadi bintang satu. Kemudian yang semula Lanal di Pontianak akan digeser kedudukannya di Kabupaten Sambas," ungkapnya.
Sehingga, menurut Widodo, kunkernya kali ini untuk melihat langsung lahan-lahan mana saja yang bisa dijadikan perkantoran dan perumahan.
Mengingat Kabupaten Sambas sebagai daerah perbatasan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kuantitas organisasi TNI sehingga ditempatkanlah setingkat Lanal, sebagai bentuk memperkuat penjagaan di perbatasan.
Dalam kesempatan itu, Wakasal menambahkan, pada dasarnya seluruh Lanal yang posisinya di perbatasan ditingkatkan statusnya menjadi Lantamal dalam memperkuat kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Sementara itu, Wakil Bupati Sambas Pabali Musa mengatakan Pemda Sambas sangat mendukung upaya TNI -AL dalam memperkuat pertahanan di wilayah perbatasan terutama di Kabupaten Sambas.
"Kami sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan Mako Lanal di Subah. Di lokasi tersebut ada 13 hektare, lima hektare untuk TNI-AL, kemudian lima hektare untuk TNI-AD, dan sisanya tiga hektare untuk pembangunan kantor pusat rehabilitasi anak," ungkapnya.