Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Asshovie mengatakan Pemerintah Provinsi Kalbar sampai saat ini terus berupaya memodifikasi cuaca untuk menurunkan hujan.
"Sampai saat ini helikopter BNPBD masih terus terbang setiap hari untuk menaburkan garam di awan sebagai upaya modifikasi cuaca. Hal ini akan kita lakukan sampai hujan alami benar-benar terjadi," kata M Zeet di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, hal itu dilakukan pihaknya karena kondisi panas yang terjadi di Kalbar berpotensi mengakibatkan pembakaran lahan, karena sebagian besar lahan yang ada pada beberapa daerah di provinsi itu merupakan lahan gambut.
M Zeet mengatakan, sejauh ini ada dua daerah di Kalbar yang rawan terjadi kebakaran lahan yaitu Kabupaten Melawi dan Ketapang, di mana berdasarkan pantauan dari BMKG Supadio Pontianak, melalui pencitraan satelit NOAH dan Modis, dua daerah itu ditemukan banyak titik api.
"Namun, kalau dilihat dari jumlah titik api, memang tersebar banyak tapi tidak besar dan jika dilihat dari asap yang ada saat ini, ada kemungkinan asap ini merupakan kiriman dari daerah lain," tuturnya.
Sementara itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak Sutikno mengatakan berdasarkan pengamatan sampai kemarin (1/9), jumlah titik api yang ada di sejumlah daerah di Kalbar terus bertambah, mencapai 478 titik.
"Untuk jumlah titik api di Kalbar sampai kemarin jumlahnya mencapai 478, itu berdasarkan pantauan satelit Modis, sementara dari pantauan satelit NOAH, jumlahnya hanya 185 titik," kata Sutikno.
Untuk hari ini, kata dia, jumlahnya masih belum tahu, karena baru bisa didata sampai sore nanti.
Dia menjelaskan, dari jumlah titik api terbanyak berada di daerah Kabupaten Ketapang, Melawi, Sintang, Kayong Utara dan sebagian daerah Kubu Raya.
Akibat semakin banyaknya titik api tersebut mengakibatkan ketebalan kabut asap juga semakin tinggi. Karena untuk jarak pandang pada malam tadi dari pukul 19.00 sampai pukul 05.00 pagi hanya mencapai 3 sampai 2 kilometer.
"Kemudian pada pagi tadi, jarak pandang menurun menjadi hanya 1.000 meter, namun berangsur naik pada pukul 09.00 menjadi 1.300 meter," tuturnya.
Sutikno menambahkan, dari tadi malam sampai pagi, terjadi hujan pada beberapa daerah di Kalbar dengan intensitas sedang hingga lebat, khususnya untuk daerah Kalimantan Barat bagian utara seperti Sambas, Bengkayang dan Singkawang.
"Lalu pada pagi tadi, juga terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di daerah Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Sambas. Kemungkinan hujan masih akan terjadi hingga sepekan ke depan, khususnya untuk wilayah Kalbar bagian Utara dan Selatan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Sutikno.
(KR-RDO/F003)
Pemprov Kalbar Terus Lakukan Modifikasi Cuaca
Rabu, 2 September 2015 22:04 WIB