Mekkah (Antara Kalbar) - Sebagian dari 41 jamaah calon haji Indonesia yang terluka akibat musibah crane/derek yang jatuh di Masjidil Haram telah kembali ke pemondokan masing-masing karena kondisinya dinyatakan telah sehat dan stabil.
Hal itu dikemukakan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Arsyad Hidayat, pada jumpa pers informasi terbaru perkembangan jamaah korban crane jatuh, di Mekkah, Minggu.
Delapan belas jamah yang telah kembali ke kelompok terbang (kloter) atau pemodokan masing-masing Minggu ini adalah Sofiah Taizie Nasution (SOC-024), Kursia Nanting Lembong (BTH-017), Djumali Jamari Setro Wijoyo (SOC-52), Hasan Mansur Ahmad (SUB-010), Fatmawati Abdul Jalil (UPG-18), Abdul Jalil Convi Leta (UPG-18), Rosdiana Mudu Toheng (UPG-18), Erni Sampe Dosen (UPG-18), Nurudin Baasith Sujiyono (SUB-21), dan Suji Syarbani irono (BTH-14).
Selain itu, Teti Herawati Mad Saleh (JKS-005), Apip Sahroni Rohman (JKS-005), Emmiyati Janahar Saleh (MES-008), Nur Baik Nasution (MES-009), Ali Sabri Selamun (PDG-007), Endang Kaswinarni Poerwomarton (SOC-046) , Eniwaty Muhammad Syarif (BTH-001), dan Dewi Laila Mufida (MES-008).
"Dengan demikian yang masih dalam perawatan sampai pukul 14.00 WAS (Waktu Arab Saudi) Minggu, ada sekitar 23 orang. Selain itu ada satu baru masuk (perawatan) yaitu Subandi Ahmad Sarbini dari UPG 16 (di Rumah Sakit King Faisal Syisyah)," ujar Arsyad.
Jamaah yang tengah dirawat tersebut tersebar pada lima rumah sakit di Arab Saudi, dengan rincian enam jamaah dirawat di Rumah Sakit Al-Zaheer, tujuh jamaah dirawat di Rumah Sakit Al-Noor, tujuh jamaah di Rumah Sakit King Faisal Syisyah, dan tiga jamaah dirawat di Rumah Sakit King Abdullah, serta satu jamaah dirawat di rumah sakit tentara Arab Saudi, Askari.
"Semua jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi tidak dikenakan biaya apapun," ujar Arsyad menegaskan.
Untuk memantau dan mengawasi jamaah calon haji Indonesia yang dirawat tersebut, tim kesehatan Daker Mekkah menempatkan dua orang petugas jaga dari kalangan tenaga musiman yang fasih berbahasa Arab, yang bergantian tugas selama 12 jam.
"Merekalah yang akan memberi bantuan kepada jamaah bila ada perawat atau tim medis yang membutuhkan komunikasi dengan pasien," katanya.
Menanggapi pertanyaan apakah ada kemungkinan tambahan korban luka atau meninggal dari jamaah Indonesia pada musibah di Masjidil Haram Jumat lalu, Arsyad mengatakan pihaknya berharap tidak ada korban tambahan dari kasus tersebut.
Sementara untuk tujuh jamaah yang wafat akan segera dimakamkan setelah diurus oleh pihak Maktab.
"Kami akan mengusahakan akan ada ganti rugi atau bantuan dari Pemerintah Arab Saudi untuk jamaah yang menjadi korban luka atau wafat," katanya.