Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Australia menghibahkan penyambungan pipa distribusi air bersih PDAM Tirta Khatulistiwa untuk dua ribu masyarakat tidak mampu di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
"Kunjungan kami ke Pemerintah Kota ini dalam rangka meninjau beberapa kawasan yang menjadi sasaran bantuan hibah penyambungan pipa distribusi air bersih dari Pemerintah Australia," kata Kepala Bagian Politik dan Diplomasi Publik Kedutaan Besar (Kedubes) Australia untuk Indonesia, Bradley Armstrong saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, bantuan hibah tersebut, berupa sarana dan prasarana air bersih yang diperuntukkan terhadap dua ribu rumah dari kalangan masyarakat kurang mampu senilai sekitar Rp5 miliar.
"Australia siap mendukung kegiatan dan langkah-langkah di Pontianak termasuk juga sarana dan prasarana air melalui program air hibah dari Australia dalam program pembangunan," ujarnya.
Rencananya, ia juga akan mengunjungi langsung salah satu wilayah penerima bantuan hibah sambungan air bersih. Kemudian dirinya juga akan mengunjungi beberapa tempat menarik salah satunya Tugu Khatulistiwa. "Saya juga akan bertemu dengan bapak Gubernur Kalbar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bradley Armstrong juga memuji percepatan di sektor pelayanan perizinan yang dilakukan oleh Pemkot Pontianak untuk memacu pertumbuhan ekonomi. "Sebab, kalau untuk memperoleh perizinan butuh waktu lama maka itu akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih lambat," katanya.
Ia mengaku terkesan dengan kemajuan pembangunan di Kota Pontianak yang progresif terutama dalam hal sarana dan prasarana kesehatan dan lainnya. Pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang diambil Pemkot Pontianak hingga meraih rangking pertama di beberapa bidang termasuk pelayanan publik.
"Hari ini saya banyak belajar dari bapak Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Ini menarik bagi kami yang baru pertama kali berkunjung ke sini, berupa langkah-langkah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui ekonomi dan kesehatan," kata Bradley.
Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalbar dinilainya memiliki peluang terbuka untuk memperluas jaringan sektor usaha jasa. Sebab, menurutnya di Negeri Kangguru saat ini sekitar 80 persen dikuasai oleh sektor jasa.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai inovasi dalam mempercepat pelayanan perizinan, dan pelayanan publik lainnya, termasuk dwelling time, di Pontianak yang kini hanya butuh waktu antara 2,4 - 2,6 hari. Sementara pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia masih berkisar lima hari ke atas.
Pontianak juga termasuk lima kota terbersih dan terteduh se-Indonesia. Pontianak sesungguhnya sudah lebih dulu menerapkan kebijakan-kebijakan yang saat ini baru akan diterapkan oleh beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Hanya saja, menurut dia kebijakan itu tidak terekspos ke luar. Bedah APBD, sudah kami gelar rutin setiap tahunnya sejak lima tahun lalu. Kemudian pemberian nomor pohon sejak tujuh tahun lalu dan lainnya.
Sutarmidji menjelaskan, kunjungan pihak Kedubes Australia juga dalam rangka meninjau pelaksanaan program hibah perbaikan sanitasi khususnya sambungan air PDAM bagi dua ribu rumah.
"Sambungan air PDAM ini diperuntukkan bagi rumah-rumah masyarakat tidak mampu. Mudah-mudahan terus berlanjut, yang jelas Pemerintah Australia punya perhatian besar pada sanitasi," katanya.
Australia Hibah Sambungan Air PDAM Di Pontianak
Rabu, 30 Maret 2016 23:06 WIB