"Dari pameran itu kita melihat antusiasme dan apresiasi dari masyarakat luar atas kerajinan Kalimantan Barat, cukup tinggi. Ini membuktikan hasil kerajinan masyarakat kita juga sangat diminati oleh masyarakat luar," kata Ketua Dekranasda Provinsi Kalbar, Frederika Cornelis, dalam siaran persnya yang diterima Antara di Pontianak, Kamis.
Selain melalui pembinaan, Dekranasda Kalimantan Barat juga memfasilitasi para perajin untuk mengikuti sejumlah pameran baik di tingkat lokal hingga nasional.
Frederika Cornelis yang sedang berada di Jakarta mengharapkan melalui pameran INACRAFT itu bisa menjadi ajang promosi bagi para perajin Kalimantan Barat di bawah binaan Dekranasda. Melalui kegiatan itu, para perajin bisa bertemu dengan pembeli yang diharapkan mampu meningkatkan penjualan.
"Kerajinan Kalbar sejauh ini memang unik dan khas. Namun agar bisa terus bersaing dengan produk luar, kita minta agar para perajin binaan bisa meningkatkan kualitas produk, sehingga mampu bersaing dengan hasil kerajinan bukan saja dari dalam negeri bahkan luar negeri," tuturnya.
Frederika menambahkan, hasil kerajinan yang dipamerkan dalam kegiatan skala internasional itu seperti kerajinan anyaman tangan, kain tenun dan lainnya.
"Produk yang kami tampilkan pada tahun ini adalah beberapa jenis produk unggulan anyaman khas daerah lokal. Kerajinan dan produk tersebut kita pajang di stand Dekranasda Provinsi Kalbar dan Dekranasda Sanggau, Landak, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah, serta Kota Pontianak," katanya.
Pameran INACRAFT 2016 dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan mengusung Kebudayaan Minangkabau sebagai ikon yang mengangkat tema "The Splendour of Minangkabau" yang menampilkan berbagai kemegahan kebudayaan serta kesenian khas Minangkabau.
Dalam sambutannya, Wapres menginginkan hasil kerajinan tangan Indonesia mampu menembus pasar internasional. Ia pun mendorong agar ada penyesuaian kerajinan sesuai dengan selera pasar.
"Kita ingin menjadikan suatu produk yang menghasilkan ekonomi, pendapatan, penghasilan ekspor yang baik. Karena itu, dibutuhkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan pasar, penyesuaian selera itu bisa dengan mengubah warna sehingga sesuai dengan tren di pasar dunia," kata ujar JK.
Lebih lanjut JK mengingatkan agar para pengusaha kerajinan tidak berpuas diri dengan hasil kerajinan yang diproduksi. Sebab, untuk menembus pasar global, diperlukan peningkatan kualitas sehingga bisa bersaing dengan produk dari negara lain.
INACRAFT 2016 diikuti oleh lebih dari 1400 peserta perusahaan kerajinan baik produsen maupun eksportir dari 34 provinsi di Indonesia, menempati 1333 stan dengan luas area 25.070 meter persegi.
Dengan jumlah peserta individu yang meningkat hingga 849 stan, dinas sebanyak 359 stan, BUMN sebanyak 117 stan dan peserta luar negeri sebanyak 8 stan, yang menempati hall Assembly satu diantaranya adalah negara Singapura, Jepang, Pakistan, Nepal, India dan Syria.
(KR-RDO/N005)