Sintang (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sintang Heri Jambri menyoroti banyaknya proyek yang masuk ke perbatasan namun tapi tidak bisa dinikmati sepenuhnya oleh masyarakat.
"Sayang uang dibuang-buang, tapi tidak bermanfaat untuk masyarakat. Contohnya pembuatan tugu yang menghabiskan dana Rp2 miliar. Belum lagi pembangunan jalan rabat beton yang anggarannya miliaran rupiah juga," katanya di Sintang.
Yang jadi masalah, kata politisi asal Riam Sejawak, Kecamatan Ketungau Hulu ini, hasil dari pembangunan yang menggunakan dana miliaran seolah tidak berbekasn sama sekali. "Jalan rabat beton anggarannya Rp12 miliar per desa, bekasnya bahkan ndak ada. Karena kualitas pekerjaannya tidak diperhatikan. Selama ini, perbatasan hanya dijual untuk pembangunan, tapi faktanya bertolak belakang. Kondisi ini sudah berlangsung sejak dulu hingga sekarang," ungkap dia.
Banyaknya pembangunan yang tidak optimal membuat masyarakat perbatasan dirugikan. "Banyak warga di kota kabupaten ini cemburu dengan banyaknya uang yang masuk ke perbatasan. Tapi faktanya, pembangunan di perbatasan tidak ada apa-apanya," katanya.
Untuk mengoptimalkan pembangunan di perbatasan, ia menyarankan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat duduk satu meja untuk membuat program yang sama sehingga kalau anggarannya kurang bisa dibicarakan bersama.
"Upaya itu perlu dilakukan agar tidak ada tumpang tindih dalam pembangunan. Serta untuk menghilangkan kesan berebut proyek," tegasnya.
Dewan : Proyek di Perbatasan Banyak Masalah
Kamis, 2 Juni 2016 9:01 WIB
Contohnya pembuatan tugu yang menghabiskan dana Rp2 miliar. Belum lagi pembangunan jalan rabat beton yang anggarannya miliaran rupiah juga"