Jakarta (Antara Kalbar) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan 200 kantor operasional (outlet) untuk melayani kebutuhan nasabah dalam bertransaksi selama Ramadhan, memasuki cuti bersama hingga libur panjang Hari Raya Idul Fitri dengan meliburkan operasional hanya satu hari pada 6 Juli 2016.
"Sejak cuti bersama 4 Juli 2016 hingga kembali beroperasi normal pada 11 Juli 2016, 200 outlet tetap beroperasi. Sebelum dan sesudah tanggal 6 (hari H lebaran) layanan operasi dilakukan terbatas," kata Direktur Perencanaan dan Operasional BNI Bob Tyasika Ananta pada buka bersama dengan media di Jakarta, Jumat.
Bob mengatakan pada 4 Juli 2016, BNI memberikan layanan terbatas berupa setoran bahan bakar minyak (BBM) dan non BBM dari Pertamina, melayani setoran atau penarikan tunai dalam mata uang rupiah di rekening BNI serta transaksi kliring.
Setelah Lebaran, ada 107 outlet yang tetap melayani transaksi nasabah pada 5,7, dan 8 Juli 2016 dengan operasional terbatas, seperti setor dan penarikan tunai, setoran BBM dan non BBM dari Pertamina, transaksi kas dalam rupiah dan pemindahbukuan rupiah.
Sementara itu, pada 9 dan 10 Juli 2016, hanya ada 78 outlet "weekend banking" yang melayani.
"Layanan dasar untuk masyarakat seperti setor-tarik, pemindahbukuan antara rekening BNI masih bisa, sedangkan transaksi valas sementara tidak beroperasi," ujar Bob.
Selain outlet yang tetap beroperasi pada libur lebaran, BNI juga memanjakan pemudik dengan berbagai fasilitas yang disiapkan, seperti penempatan BNI Layanan Gerak (BLG), program promo, ATM yang terisi uang tunai dan beroperasi 24 jam hingga aplikasi elektronik yang dapat diakses dari telepon genggam.
BNI juga akan menempatkan BLG di sepanjang jalur mudik yang saat ini belum memiliki outlet atau ATM, yakni 15 BLG yang disiapkan dan tersebar antara lain di Terminal Pinang Baris-Medan, Pelabuhan Merak, lokasi "rest area" di Bandung, Bandara Supadio Pontianak, Palangkaraya dan Sentani-Jayapura.
Lebih dari 16.200 ATM telah disiapkan untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah BNI dan bank lain di seluruh Indonesia.
Kebutuhan uang tunai ATM dan outlet diperkirakan mencapai lebih dari Rp64 triliun atau naik 8 persen dari realisasi tahun sebelumnya.
(M053/Yuniardi)