Jakarta (Antara Kalbar) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memotong tunjangan kinerja daerah (TKD) pegawai negeri sipil yang ketahuan bermain game saat kerja.
"PNS DKI yang ketahuan bermain game saat jam kerja pasti akan dipotong TKD-nya. Sebetulnya yang susah itu adalah kalau PNS tidak ketahuan main game," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut dia, besaran TKD pegawai Pemerintah Provinsi DKI ditentukan mengacu pada indikator performa kunci (Key Performance Indicator/KPI).
"Pemberian TKD para PNS itu kan berpatokan pada KPI. Jadi, bukan hanya karena bermain game saja. Tapi memang, kalau ketahuan bermain game, ya sudah pasti TKD-nya dipotong," ujar Ahok.
Permainan apapun, ia menegaskan, tidak boleh dimainkan oleh seluruh pegawai selama jam kerja.
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu mengakui bahwa pengawasannya memang sulit dilakukan.
"Saat jam kerja adalah waktunya untuk bekerja. Jadi, tidak boleh ada pegawai yang bermain game, apapun jenis game itu. Makanya, saya minta setiap atasan mengawasi bawahannya masing-masing," katanya.
Meski demikian dia mengatakan bahwa kompleks Balai Kota memang tidak tertutup untuk permainan dan bahwa para pegawai memiliki waktu untuk beristirahat setiap hari selama bekerja.
"Bagaimanapun, Balai Kota ini terbuka. Semua pegawai juga punya waktu istirahat selama bekerja. Saya yakin para PNS pasti bisa memprioritaskan pekerjaannya masing-masing," katanya.
Ahok Potong Tunjangan PNS yang Bermain Game Saat Kerja
Jumat, 22 Juli 2016 15:03 WIB