Jayapura (Antara Kalbar) - Manajemen PT Telkomsel mengagendakan pembangunan 10 BTS Merah Putih di wilayah Papua yang berguna untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di daerah yang selama ini masih terisolir.
"Telkomsel akan membangun base transceiver station (BTS) baru dalam Proyek Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, serta Bahari, atau yang secara lengkap disebut Proyek Merah Putih," ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan, upaya ini untuk mendukung pemerintah dalam memeratakan akses layanan telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia karena Telkomsel berkomitmen untuk terus menggelar infrastruktur jaringan hingga ke pelosok termasuk di wilayah-wilayah berpenduduk yang belum memperoleh akses telekomunikasi.
"Kami memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan dimana pun," kata dia.
Ditambahkannya, secara keseluruhan, Telkomsel akan membangun 40 BTS Merah Putih yang tersebar di seluruh Indonesia.
"40 BTS Merah Putih yang akan digelar Telkomsel pada tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. Empat BTS berlokasi di Sumatera, lima BTS di Nusa Tenggara Barat, 12 BTS di Nusa Tenggara Timur, tiga BTS di Sulawesi, enam BTS di Maluku, dan 10 BTS di Papua," ujarnya lagi.
Adriansyah menjelaskan teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih adalah teknologi seluler dengan rekayasa hasil karya anak bangsa dalam memanfaatkan antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit ditambah dengan "power supply" yang menggunakan solar panel system.
"Teknologi berkonsep 'remote solution system' pertama di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim sekalipun," katanya.