Telkomsel berkolaborasi dengan BPD Bali memberikan bantuan berupa pembangunan stasiun pengecasan yang menggunakan energi solar panel kepada Politeknik Negeri Bali dalam rangka memberikan dampak yang baik bagi Indonesia.
Bantuan ini diberikan bertepatan dengan Dies Natalis-37 Politeknik Negeri Bali.
Manager Mobile Consumer Branch Denpasar Herbintarto di Denpasar Rabu mengatakan Telkomsel, dalam upayanya untuk memperkuat komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), menginisiasi proyek solar panel charger station yang berkolaborasi dengan BPD Bali.
Pemberian bantuan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Telkomsel dalam penciptaan dampak sosial atas proses bisnis perusahaan yang mengedepankan prinsip ESG.
"Proyek ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan inovatif, tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang signifikan," kata Herbintarto.
Dia mengatakan inisiatif ini sejalan dengan visi dan misi Telkomsel untuk menjadi penyedia layanan digital terdepan yang tidak hanya menyediakan konektivitas, solusi, dan layanan yang unggul dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, Telkomsel berkomitmen untuk terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak termasuk, pemerintah, komunitas lokal, dan juga institusi pendidikan dalam mendorong kesadaran akan pentingnya penggunaan energi bersih demi kebaikan bersama.
Telkomsel berharap dapat meningkatkan akses masyarakat terlebih mahasiswa dan tenaga pendidik di lingkungan kampus terhadap sumber energi terbarukan dan hal ini merupakan sebuah langkah strategis guna mempercepat transisi menuju energi bersih, mengurangi jejak karbon, serta memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Solar panel adalah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Penggunaannya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak perubahan iklim.
“Melalui proyek solar panel charger station ini, Telkomsel dan Politeknik Negeri Bali tidak hanya mendemonstrasikan kemitraan yang kuat antara sektor industri dan pendidikan, tetapi juga membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi kunci dalam mencapai target ESG, sekaligus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Herbintarto.
Bantuan ini diberikan bertepatan dengan Dies Natalis-37 Politeknik Negeri Bali.
Manager Mobile Consumer Branch Denpasar Herbintarto di Denpasar Rabu mengatakan Telkomsel, dalam upayanya untuk memperkuat komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), menginisiasi proyek solar panel charger station yang berkolaborasi dengan BPD Bali.
Pemberian bantuan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Telkomsel dalam penciptaan dampak sosial atas proses bisnis perusahaan yang mengedepankan prinsip ESG.
"Proyek ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan inovatif, tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang signifikan," kata Herbintarto.
Dia mengatakan inisiatif ini sejalan dengan visi dan misi Telkomsel untuk menjadi penyedia layanan digital terdepan yang tidak hanya menyediakan konektivitas, solusi, dan layanan yang unggul dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, Telkomsel berkomitmen untuk terus menjalin kemitraan dengan berbagai pihak termasuk, pemerintah, komunitas lokal, dan juga institusi pendidikan dalam mendorong kesadaran akan pentingnya penggunaan energi bersih demi kebaikan bersama.
Telkomsel berharap dapat meningkatkan akses masyarakat terlebih mahasiswa dan tenaga pendidik di lingkungan kampus terhadap sumber energi terbarukan dan hal ini merupakan sebuah langkah strategis guna mempercepat transisi menuju energi bersih, mengurangi jejak karbon, serta memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Solar panel adalah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Penggunaannya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak perubahan iklim.
“Melalui proyek solar panel charger station ini, Telkomsel dan Politeknik Negeri Bali tidak hanya mendemonstrasikan kemitraan yang kuat antara sektor industri dan pendidikan, tetapi juga membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi kunci dalam mencapai target ESG, sekaligus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Herbintarto.